Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kadangkala Hidup Tak Perlu ke Mana-mana

7 Desember 2022   09:22 Diperbarui: 7 Desember 2022   09:42 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
saat berjalan dekat sungai | dokpri

Terkadang saat berjalan jauh memang menyenangkan, jauh dari rumah melihat-lihat hal-hal baru, menikmati sesuatu yang tak ada di sekitar tempat tinggal, seringkali kemudian memamerkannya di mana-mana.

Katanya healing, menenangkan pikiran dari kejenuhan akan pemandangan yang itu-itu saja.  Kalau jaman dulu kala mungkin, karena hanya bisa membayangkan suatu tempat dari bacaan atau tayangan di televisi yang itu-itu saja.  Tapi sekarang adalah jamannya teknologi, duduk di rumah saja sudah bisa jalan-jalan kemana-mana.

Mungkin katanya beda kalau mendatangi secara langsung, padahal yang didatangi ya sama saja: sebuah kota, gunung, pantai, jalanan, orang-orang, walau beda kultur beda bahasa, tapi sesempat apa berinteraksi dengan penduduk setempat yang didatangi, apalagi kalau berjalan jauh dengan rombongan, pasti bakal asik sendiri sambil sesekali foto-foto pake senyum dan dua jari, telunjuk dan jari tengah mengacung untuk kemudian mengunggahnya di media sosial.

Kecuali mungkin bagi seorang bapak-bapak yang kemarin bilang kalau seumur-umur tak pernah naik pesawat, atau ibu-ibu driver gojek yang bertahun-tahun cuma muter-muter kota demi hidup dan sekolah anak-anaknya, 

Sampai kapan manusia terus berjalan dengan alasan mencari pengalaman baru, padahal sekali lagi cuma mengulang-ulang hal yang sama: naik turun angkutan, baik itu darat, air ataupun udara.  

Padahal mungkin sudah lupa bahwa ada angkot yang jarang dinaiki, sepeda yang berdebu di pojok gudang, jalanan sekitar kampung yang lama tak dikitari dengan berjalan kampung.

Menikmati hidup kadang memang cukup mengitari luas dunia sekitar rumah, berjalan kaki tatkala sempat, atau berlari saat kuat, bersepeda keliling gang-gang dan jalan yang lama tak diselusuri, atau sesekali berbasah-basa di air pantai atau sungai yang tak begitu jauh.  

Kadang hal itu sudah cukup, tapi namanya manusia, manalah pernah merasa cukup, selalu ada alasan untuk kesana kemari, tertawa-tawa senang saat di jalan yang jauh, lalu mengeluh lelah saat tiba di rumah.  Semoga jangan.

Rasanya menuliskan ini, jadi ingin ke minimarket dekat rumah, membeli beberapa cemilan dan minuman-minuman baru yang belum pernah dicoba, lalu menyalakan tayangan apa saja yang bisa ditonton, atau sekedar membuka peta dunia online dan berjalan-jalan di sekitar menara Eiffel lewat google view.  Begitu saja lah ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun