Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perjalanan Jauh, Rombongan atau Sendirian?

23 November 2022   06:13 Diperbarui: 23 November 2022   07:13 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin ngobrol dengan seorang kawan tentang rencana touring dengan menggunakan sepeda motor ke ibukota provinsi tetangga, yang kalau diukur jaraknya di peta jaraknya sekitar 523 km, sama persis seperti jarak yang saya tempuh saat perjalanan ke Bogor dari Jogja enam tahun silam.

Setelah itu dia bilang kalau lebih rame melakukan perjalanan rame-rame bareng kawan seperti yang barusan dilakukannya beberapa bulan silam saat touring Kalimantan Selatan-Bromo-Bali PP dengan menggunakan sepeda motor klasiknya.

Saya cuma bilang itu memang ada bagusnya, walaupun terkadang lebih suka mengadakan perjalanan sendirian, semisal waktu ke Bogor itu atau saat sepedaan ke Ponorogo pada tahun 2014.

Melakukan perjalanan jauh, sendirian atau pun bersama rombongan, sebenarnya sama saja, intinya kan mencapai tujuan yang direncanakan untuk nanti kembali lagi pulang ke rumah dengan aman sejahtera.  Walau kalau disuruh memilih, dalam beberapa hal saya lebih suka melakukan perjalanan jauh sendirian.

Jikalau bersama rombongan, tentu harus dengan kawan yang sama visi dan harus sesuai rencana bersama, jangan sampai ada anggota rombongan yang mengacaukan rencana awal, kecuali dalam keadaan darurat, misal sakit di tengah perjalanan.

Keuntungannya tentu saja bisa saling bantu membantu saat ada terjadi masalah di tengah jalan, misal saat sepedaan dengan tiga orang kawan, saya pernah mengalami kebocoran ban.  Untung ada teman seperjalanan ada yang membawa ban dalam cadangan dan kebetulan saya saat itu lupa membawanya.  Masalah pun terselesaikan.

Sedangkan berjalan jauh saat sendirian, semuanya harus dipersiapkan dan dihadapi secara mandiri.  Bagi saya ini lebih pada proses pembelajaran di tengah jalan, belajar mengatasi masalah saat sendirian walaupun tak jarang juga meminta pertolongan pada warga sekitar yang ditemui di tengah jalan.

Tentu saja berusaha mengatasi segala ketakutan-ketakutan yang mungkin muncul di pikiran saat sendirian di jalan.  Baik ketakutan logis maupun ketakutan yang tidak logis, misalnya saat naik motor dari Jombang ke Jogja, dan melewati hutan jati saat malam tiba.  Ujug-ujug malah membayangkan gimana nanti kalau ada makhluk halus numpang membonceng di belakang. Hedeh.

Kalau ingin ambil jalan tengah sih berjalan jauh dengan rombongan atau kelompok dengan jumlah anggota sekitar 2-4 orang saja, seperti yang pernah saya lakukan saat bersepeda keliling Gunung Merapi bersama tiga orang kawan.  Karena jumlah orangnya sedikit, setiap pengambilan keputusan saat di jalan relatif cepat, pun saat harus menunggu kawan yang tertinggal tak banyak waktu yang diperlukan.

Begitulah, jadi kapan kita touring lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun