Kemarin sengaja langganan aplikasi Vidio biar bisa update pertandingan sepakbola dunia di Qatar, walau nyatanya karena tayangnya malam, hari ini jadinya cuma nonton highlight pas pagi harinya.Â
Kecuali tadi malam pas laga Inggris melawan Iran, lumayan lama nontonnya, sampai pas jeda saya iseng liat-liat tayangan sinteron yang ada di situ. Â Walau istilah yang digunakan untuk tayangan tersebut adalah lokadrama.Â
Eh, ternyata nemu yang judulnya menarik dan kemarin sempat sekilas baca ulasan seorang kawan di akun twitternya, judulnya Lara Ati yang dibintangi oleh Bayu Skak, yang sudah kondang dengan film Yowes Ben yang bergenre romansa komedi dan musik sekaligus. Â
Film yang mengambil tempat di kota Malang itu memang menarik dengan obrolan yang kebanyakan pakai logat Jawa Timurannya.
Serial Lara Ati ini lebih parah, logat Suroboyoan digunakan hampir di semua alur ceritanya. Â Tapi hal itu justru semakin membuat lucu.Â
Kebayang kalau orang ngomong pakai logat Suroboyoan yang cepat merepet tapi anehnya ejaan dan ucapannya masih bisa terdengar dengan jelas.
Tentu saja tak cuma orang Jawa. Timur yang bisa menikmatinya, karena ada teks bahasa Indonesia di sepanjang kisahnya.Â
Saya aja tertawa ngekek-ngekek tak henti-henti saat nonton, apalagi kala mendengar celetukan Cak Kartolo yang berperan sebagai Pak Bandi bapaknya Joko.
Bayu Skak selain berhasil berperan sebagai Joko juga tampaknya sukses menjadi sutradara di serial ini. Luar biasa sekali anak muda itu.
Kisahnya sih sederhana saja, tentang anak muda yang bekerja sebagai desainer, namun dipaksa ibunya untuk tes CPNS, karena di mata ibunya bekerja itu haruslah pakai seragam dan kantor yang jelas.Â