Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menakar Juara Piala Dunia 2022 di Qatar Dari Mata Non Pakar

20 November 2022   10:31 Diperbarui: 20 November 2022   10:56 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dari coingape.com

Sebagai orang yang cukup awam dengan olahraga sepakbola, tapi juga tak ingin ketinggalan setiap perhelatan sepakbola kelas dunia.   Tak jarang ikut begadang nonton pertandingan bola dan ikut berteriak kencang saat terjadi goal yang disarangkan oleh negara jagoan.  Itu demi ikutan update soal gelaran acara bola empat tahunan itu.

Terkait sepakbola, saya biasanya cuma mencermati tiga macam pertandingan, yaitu saat ada Piala Dunia, Piala Eropa dan sesekali mengikuti kiprah tim Barito Putera.

Mungkin bisa dibilang fans karbitan atau penonton kambuhan, apapun itu yang penting bisa turut senang saat ada yang menang, lebih-lebih saat tim yang dijagokan bisa jadi juara.  Makin senang lagi apabila justru tim yang menang berasal dari negara yang tidak diunggulkan.  Makanya saya sangat bersukacita mengunggulkan negara Yunani yang tidak dijagokan banyak orang justru berhasil menjadi juara Piala Eropa di tahun 2004.

Lagian sehebat apapun sebuah tim sepakbola sebuah negara, jarang ada timnya yang benar-benar solid saat Piala Dunia digelar.  Lihat saja statistik juara dunia dari tahun ke tahun, seberapa sering negara yang menghasilkan pemain-pemain top bisa juara. Juga seberapa hebat negara yang menggelar liga sepakbola berkualitas tapi seringkali timnya justru melempem saat di putaran final. 

Brazil yang paling banyak jadi juara pun terakhir kali berjaya adalah dua dekade yang lalu, lalu Itali yang liganya dipenuhi pemain-pemain hebat terakhir kali menjadi juara 16 tahun silam.  Negara Inggris yang juga terkenal dengan liganya justru cuma pernah sekali menjuarai Piala Dunia.

Namanya juga tim sepakbola yang mewakili negara, pemain-pemain yang memperkuatnya nyatanya seringkali bermain di liga yang berlangsung di negara lain.  Jadi bisa dibilang mereka yang bermain mewakili negaranya adalah tim cabutan,  pemain-pemain terbaik yang tersebar di bermacam klub bola yang tersebar di beberapa negara dipanggil untuk memperkuat negaranya.

Tentu saja teamwork mereka beda dengan saat membela klub, sehebat apapun permainan individu, tak akan berkutik jika permainannya dalam tim tidak bagus.  Makanya saya jarang menjagokan negara yang sejarah tim sepakbolanya sudah hebat dari dulu kala.

Oleh karena menjagokan negara yang diunggulkan itu sudah biasa, maka tahun ini kembali saya menjagokan tim-tim yang tidak diunggukan banyak orang, tim yang sering disebut underdog untuk melaju ke babak final.  Saya mengambil satu negara jagoan di tiap grup.  Inilah jagoan-jagoan saya:

Untuk Grup A saya menjagokan Ecuador.  Grup B tentu saja diwakili Wales yang dulu seringkali saya pilih saat bermain bola di Nintendo. Grup C diwakili oleh negara putih merah Polandia. Grup D menjagokan Tunisia. Grup E saya memilih negara Costa Rica.  

Untuk Grup F saya menjagokan Kroasia, karena masih terpukau pada ingatan piala dunia 1998. Grup G sepertinya menjagokan Kamerun yang perna mencetak sejarah mengalahkan kepongahan Argentina di tahun 1990. Grup H diwakilkan pada Ghana yang tahun ini adalah laga ketiganya di gelaran piala dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun