Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Singkat agar Cepat Lulus Kuliah di Pasca Sarjana

28 Oktober 2022   20:52 Diperbarui: 29 Oktober 2022   04:57 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kuliah di pasca sarjana artinya jenjang pendidikan setelah strata 1, baik itu tingkat S2 atau S3, yang suasanya kuliahnya berbeda dengan saat tingkat sarjana.  Selain pendalaman materi dan banyaknya referensi tentu saja terkait biaya kuliah yang relatif tidak murah, oleh karenanya strategi harus disusun dengan matang agar perkuliahan bisa diselesaikan tepat waktu, atau dengan kata lain sesingkat mungkin sesuai kemampuan.

Ada beberapa hal yang baiknya diperhatikan setelah memutuskan meneruskan pendidikan ke jenjang pasca sarjana, yang pertama adalah menetapkan target.  Hal ini diperlukan agar masa perkuliahan jadi terarah, untuk itulah target kapan menyelesaikan pendidikan harus dipikirkan sungguh-sungguh.  Tiap program studi dan universitas biasanya memerlukan waktu yang relatif berbeda, paling cepat untuk jenjang S2 memerlukan waktu sekitar 12 sampai 13 bulan.  Sedangkan jenjang S3 rata-rata bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 3 tahun.  Penetapan target ini juga termasuk menentukan target penyelesaian proses penelitian yang sesuai dengan proposal yang diusulkan

Tips kedua adalah jangan bermalas-malasan, sebenarnya ini juga berlaku dalam tiap jenjang pendidikan.  Tapi semakin tinggi jenjang pendidikan yang diikuti, harusnya diikuti juga dengan rajin yang meningkat.  Apalagi bahan pustaka yang diperlukan untuk kuliah tidaklah sedikit, lebih-lebih nantinya saat memasuki fase penyusunan tesis atau disertasi. 

Selanjutnya adalah perlunya menyusun rumusan masalah dan memperkuat kerangka pikir penelitian.  Hal ini baiknya dilakukan bahkan sejak awal memasuki proses pendidikan.  Terlebih saat kuliah S3, salah satu syarat untuk pendaftaran biasanya adalah mengajukan proposal penelitian.  Dalam beberapa kejadian proposal tersebut bisa berubah sesuai dengan hasil konsultasi dengan tim promotor atau dosen pembimbing, tapi akan lebih baik jika penelitian akhir tidak melenceng jauh dari apa yang telah direncanakan sejak awal.  Poin kerangka pikirlebih harus diperhatikan, karena itulah nyawa dan hakikat dari sebuah penelitian, yang memggambarkan secara garis besar akan alur dan objek yang akan diteliti. 

Jika memungkinkan, pilihlah dosen pembimbing yang benar-benar mengerti topik penelitian yang dipilih.  Jikalau dosen pembimbing lebih dari satu orang, dan biasanya begitu.  Usahakan agar antara dosen pembimbing memiliki visi dan misi yang sama.  Paling tidak mereka memiliki rujukan teori yang sama.  Apalagi saat S3 yang tim promotornya biasanya terdiri dari tiga orang, sangat penting untuk menyamakan persepsi ketiga pembimbing tersebut.

Kombinasi pembimbing yang tepat biasanya akan mempercepat proses pendidikan dan tentu saja proses penelitian, jikalau tidak benturan pembahasan antar dosen pembimbing akan menyulitkan saat penyusunan laporan akhir penelitian.  Selain itu penting untuk mempelajari karakter setiap dosen.  Biasanya setiap dosen memiliki cara pandang dan pembahasan  serta rujukan yang berbeda dalam topik yang dikuasainya, sangat penting untuk mensinkronisasikan antara kemauan mereka dengan pembahasan yang sedang disusun.

Kemudian tentu saja mempersiapkan syarat publikasi ilmiah di jurnal.  Publikasi ini dipersyaratkan secara mutlak untuk ujian tesis atau disertasi.  Peraturan sekarang untuk publikasi karya ilmiah cukup ketat, sebisanya hal ini dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, lebih baik lagi jika beliau memiliki link dengan jurnal yang terakreditasi, hingga bisa membantu dalam proses publikasi.  Lebih bagus lagi jika publikasi bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum tenggat waktu yang telah ditetapkan, jadi bisa fokus pada ujian akhir penelitian.

Terakhir, tentu saja mempersiapkan mental yang baik selama proses pendidikan, baik saat kuliah, ujian mata kuliah, lebih-lebih saat menghadapi sidang hasil penelitian.  Ujian akhir biasa juga disebut dengan thesis defense,  artinya mempertahankan apa yang sudah diteliti saat ujian.  Tapi hal ini tak begitu sulit jika semua proses yang dijalani dikerjakan sendiri, baik dari penyusunan materi, penelaahan teori sampai dengan pengerjaan bab metode dan pembuktian hipotesis.

Demikianlah, semoga berguna bagi siapapun yang terpikirkan atau merencanakan untuk melanjutkan kuliahnya selepas tingkat sarjana, tentu saja akan lebih baik jika mendapatkan beasiswa karena biaya pendidikan cukup lumayan jika dilakukan secara swadaya.  Selamat berjuang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun