Gara-gara obrolan Marsha Timothy yang menjadi bintang tamu di channel youtube Vindes, jadi baru tahu kalau salah satu kisah karya Pidi Baiq di serial Drunken, tepatnya di buku Drunken Molen, dijadikan film pendek di tahun 2010 sebagai bagian dari acara LA Lights Indiemovie.  Berada di balik layar film pendek itu bahkan bukanlah nama sembarangan, ada Garin Nugroho sebagai executive producer, Monty Tiwa sebagai penulis naskah, Marsha Timothy selaku produser dan Vincent Rompies yang berperan sebagai Pidi.
Jauh sebelum novel dan film Dilan meledak, Â Pidi Baiq memang sudah terkenal di kalangan penggemarnya sebagai penulis serial Drunken yang berisi kisah kesehariannya yang unik, yang diceritakan dengan gaya bahasa yang terkesan semau-maunya akan tetapi lucu dan selalu ada pesan moral yang terselip. Â Buku serial itu terdiri dari Drunken Monster, Drunken Molen, Drunken Mama dan Drunken Marmut.
Drunken Molen sendiri terbit di tahun 2008, dengan pengantar di halaman depan oleh Jaya Suprana. Â Isinya ya kegilaan ayah Pidi - begitu dia dipanggil di media sosial oleh penggemarnya- dalam menghadapi dam mensyukuri hidup. Â Misal saja mengajak sales parfum main badminton dengan piring, sebelum akhirnya membeli produknya dan memberinya 'oleh-oleh' sebelum pulang.
Sedang kisah Naruto Bersyukur sendiri ada di kisah pertama di buku itu. Â Ceritanya sebenarnya tentang syukuran yang diadakan Pidi karena anak sulungnya si Timur, berhasil menamatkan game Naruto. Â Mengundang tetangga,lengkap dengan doa dan makanan, karena menurut ayah Pidi, keberhasilan Timur menamatkan permainan itu adalah sebuah perjuangan yang patut disyukuri dan tak semua orang mampu itu. Â Sebuah apresiasi terhadap anak yang unik dan lucu, kan?
Di tangan seorang Marsha, visualisasi kisah yang unik itu malah menjadi sedikit serius, karena mengaitkan monster berekor sembilan yang ada dalam tubuh Naruto dengan kemampuan manusia menahan emosi, yang ternyata terkait dengan istri tetangga yang curhat terkait KDRT yang dialaminya dengan Rosi - itu nama istri Pidi Baiq.
Pergantian adegan antara Timur yang sedang asik main Naruto dan adegan kilas balik tentang perlakuan KDRT gara-gara masalah sepele itu, menjadi rangkaian yang menarik walaupun ide dasarnya sangat sederhana, tapi divisualisasikan dengan baik.
Pesan moral bagaimana pentingnya mengelola emosi agar tak terjadi pertengkaran yang tak perlu, di sampaikan dengan halus, diselingi dengan cara menghargai aktivitas anak, juga tanpa perlu mengedepankan emosi, juga tersampaikan dengan baik.
Jika ingin menonton film pendek tersebut yang panjangnya cuma sekitar 10 menit, bisa dicari di youtube.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H