Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Book

Siapa Bubin LantanG?

14 Oktober 2022   15:43 Diperbarui: 14 Oktober 2022   15:47 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.. nyaris semua profil media sosial saya mencantumkan nama bubin LantanG sebagai penulis idola, nama nya memang ditulis khas begitu, nama depan dengan huruf kecil semua dan nama belakang pakai huruf kapital di awal dan akhir nama.

Saya lupa persisnya kapan mulai membaca karya-karyanya, tapi yang jelas kebanyakan  karyanya yang dulu tayang di majalah Hai sebagai cerita bersambung (cerbung), yang paling terkenal tentulah serial Anak-anak Mama Alin yang bercerita tentang tiga anak kembar di jenjang SMA yang cuma hidup bersama ayahnya yang mereka panggil dengan nama panggilannya saja: Rana.

Selain serial itu ada pula beberapa cerbung  di majalah remaja lain di era 90-an.  Akan tetapi jejak karyanya yang dijadikan buku hanyalah Anak-anak Mama Alin dan satu novel lagi yang berjudul Bila, yang juga dulunya dimuat bersambung di Hai.  Baru beberapa tahun kemudian, yaitu di tahun 2009 bubin akhirnya merilis satu novel lagi yang berjudul Kisah Langit Merah yang sebenarnya sebagian besar isi ceritanya adalah memoar hidupnya selama menjalani hidup idealis sebagai wartawan dan pengalaman hidup di Amerika.

Setiap karyanya kebanyakan menampilkan kota Bandar Lampung sebagai latar belakang kisah, sehingga membuat beberapa pembacanya termasuk saya menjadikan kota itu sebagai destinasi napak tilas karyanya untuk dikunjungi.

Ciri khas karya tulisnya  adalah idealisme dan sikap untuk menjaga harga diri.  Juga yang menarik adalah kisah cinta yang rata-rata berujung patah hati.  Juga beberapa potongan kisah anak muda dengan gejolak di masa 90-an, selain kisah persahabatan dan rindunya mereka dengan mama Alin yang meninggal saat mereka dilahirkan.

Banyak juga penggemar karya bubin LantanG yang tetap mengidolakannya sampai kini, sampai-sampai ada grup penggemarnya di jejaring facebook.  Jadinya sering bertukar info tentang karya-karyanya yang berserakan di beberapa majalah di tahun 90-an yang tak sempat terdokumentasikan, atau bertukar info tentang buku-bukunya yang cuma 6 judul dan tidak diterbitkan lagi itu, dan dipastikan jika ada yang menjualnya di situs jual beli tak bakal bertahan lama sebelum dibeli penggemarnya.

Saya sendiri setelah bertahun-tahun akhirnya memiliki semua karya bubin LantanG, bahkan dulu gaji pertama saya malah saya belikan buku terakhir dari tetralogi serial Anak-anak Mama Alin yang berjudul Jejak Jejak.

Setelah menerbitkan Kisah Langit Merah, sekarang bubin tak lagi menerbitkan karyanya dan kabar terakhir hengkang dari negeri ini dan bermukim di negara paman sam sana. Sampai saat ini, saya masih memendam keinginan untuk bisa bertemu langsung dengan beliau, walaupun konon hal itu adalah sulit, mengingat sosoknya konon tak kalah rumit dan misterius seperti karya-karyanya.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun