Mohon tunggu...
Radhinal Muchtar
Radhinal Muchtar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Nasional Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hantu di Negeri Ini Lebih Seram daripada Hantu Sungguhan

12 Juli 2022   14:27 Diperbarui: 12 Juli 2022   14:32 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu KKN di desa penari ? yap, awalnya KKN di desa penari hanyalah sebuah cerita dari sebuah postingan di sosial media. Cerita ini di tulis oleh @simplem81378523 pada platform twitter, tidak di sangka postingan tersebut berhasil mengambil perhatian netizen, membuat para netizen penasaran sehingga membuatnya memuncaki trending topic di twitter dan beberapa media sosial lainnya. netizen pun dibuat penasaran apakah cerita tersebut nyata atau hanya fiksi saja.

Semenjak viralnya cerita tersebut, netizen beramai-ramai untuk mencari tempat yang di gambarkan KKN di desa penari tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa tempat tersebut terletak di Banyuwangi, Jawa Tengah, Banten dan seterusnya. 

Semenjak meraih popularitas yang cukup tinggi, cerita KKN di desa penari ini pun di angkat ke layar lebar dan berhasil menduduki puncak film horror Indonesia dengan jumlah penonton sebanyak 9 juta penonton, mengalahkan film horror pengabdi setan karya Joko Anwar dengan jumlah penonton sebanyak 4,21 juta penonton.

Terlepas dari antusiasme masyarakat terhadap film KKN di desa penari ini, ada hal yang selama ini yang menghantui Negara Indonesia ini yaitu KKN ( Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme ). 

KKN yang satu ini berbeda karena ia sedikit demi sedikit menggerogoti tubuh bumi pertiwi ini. dengan berpenampilan mewah, berwajah riang dan suka membuang-buang uang rakyat untuk urusan yang tidak penting. KKN ini menyebabkan Indonesia sulit untuk berkembang menjadi Negara maju.

Praktek KKN ini seakan akan sudah mendarah daging di kalangan masyarakat Indonesia sejak zaman pra kolonial, zaman penjajahan belanda dan jepang serta di pemerintah Indonesia merdeka hingga sekarang. Masalah seperti ini sudah menjadi headline hampir setiap hari di media Indonesia dan juga selalu menimbulkan bola panas dan perdebatan sengit.

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dapat terjadi dimana saja, entah itu di kantor, lingkungan pendidikan,  lingkungan pemerintahan, bahkan di lingkungan keluarga. Tidak heran hantu KKN dinegeri ini lebih seram daripada hantu di film KKN di desa penari, jika hantu di film KKN di desa penari hanya merugikan orang yang ditakutinya saja, hantu KKN di negeri ini bukanya hanya merugikan orang, tetapi seluruh masyarakat Indonesia dan dapat menghancurkan negeri kita tercinta ini.

Pendidikan dan menumbuhkan jiwa anti KKN dapat dipelajari sejak dini, karena Korupsi, Kolusi dan Nepotisme tidak hanya masalah uang serta jabatan tetapi ini menyangkut hidup orang banyak. Sampai kapan Negara ini hanya berjalan di tempat saja ? ciri-ciri Negara yang maju adalah tingkat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme cenderung rendah. Data dari Transparency International Indonesia mengeluarkan indeks persepsi korupsi (IPK) pada indeks tersebut Indonesia berada di posisi 96 dari 180 negara.

Sudah saatnya kita berbenah untuk menjadikan negara kita menjadi negara yang maju, kehidupan rakyatnya makmur, tidak ada lagi hantu yang bernama KKN. Pendidikan karakter sejak dini sangat penting untuk mengajarkan generasi selanjutnya agar anti terhadap Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Semisal selalu yakin pada setiap usaha dan tidak terlalu terpaku pada hasil, meyakinkan untuk menerima hasil apapun walaupun tidak sesuai ekspetasi.

Menanamkan pendidikan karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, keberanian, keadilan, keterbukaan, kesederhanaan, kedisplinan, kerja keras dan kepedulian. Apabila perbuatan ini masih belum bisa dihentikan, maka akan muncul kesenjangan sosial di tengah masyarakat. Masyarakat yang kaya akan semakin kaya, dan yang miskin akan semakin miskin. Berharap hantu di KKN desa penari ikut turut memberikan karma bagi para pelaku KKN di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun