Mohon tunggu...
Ridha Azzahra
Ridha Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trisakti School Of Management

Jurusan Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tertimbunnya Lahan Pertanian Akibat Bencana Alam yang Terjadi di Gunung Semeru

13 Desember 2021   18:45 Diperbarui: 13 Desember 2021   19:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah gunung berapi di Lumajang, Jawa Timur yang juga merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 m. Menurut catatan sejarah Gunung Semeru Meletus dari tahun 1818 hingga saat ini 2021. P

ada Sabtu (4/12) Gunung Semeru atau Gunung Meru meletus lagi. Letusan ini menyebarkan abu vulkanik, lelehan lava cair serta awan panas guguran. Hujan deras yang mengikuti Erupsi Gunung Semeru ini memicu lahar yang akan membawa vulkanik dari atas lereng gunung ke bawah. 

Erupsi yang terjadi di Gunung Semeru ini telah tercatat mengakibatkan 46 orang dinyatakan meninggal,9 orang hilang, warga yang mengalami luka-luka ada 104 orang, serta banyaknya hingga ribuan warga yang mengungsi. Erupsi Gunung Semeru yang terjadi tahun ini sangat dashyat yang menimbulkan kerugian yang terjadi akibat dari Erupsi ini.

Bencana alam dikategorikan sebagai risiko yang tidak dapat kita hindari dan risiko ini pasti akan selalu ada. Kejadian risiko nya yaitu terendamnya lahan pertanian oleh material vulkanik Gunung Semeru. 

Pada lokasi ini banyaknya lahan pertanian yang dikelola oleh penduduk setempat yang juga merupakan salah satu mata pencahariaan. Pertanian ini sangat lah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk penduduk perkotaan hingga penduduk local.

Akar penyebab nya yaitu Erupsi Gunung Semeru yang telah merusak lingkungan disekitarnya. Gunung Semeru ini menghamburkan abu vulkanik, lelehan lava cair serta awan panas guguran. 

Yang akan memicu datangnya lahar yang akan membawa vulkanik dari atas lereng gunung ke bawah. Yang menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian yang tidak dapat dihindari lagi. Pemilik risiko nya yaitu Petani. Petani menerima banyaknya kerugian yang sangat besar akibat bencana ini. 

Dampak risiko nya yaitu gagal panen dari hasil pertanian dan juga lahan pertanian tidak dapat digunakan lagi untuk bercocok tanam dalam beberapa waktu. Karena Erupsi ini menimbun serta merendam lahan pertanian dengan material vulkanik sehingga merusak hasil panen. 

Analisis risiko nya high risk, Penduduk setempat sebagian besar berprofesi sebagai petani sehingga hal ini sangat berdampak pada sumber penghasilan penduduk yang sangat turun. Perlakuan risiko nya yaitu dengan membereskan lahan atau membersihan lahan dengan pupuk kendang. Sebenarnya setelah letusan ini justru tanah-tanah yang ada disekitar gunung akan menjadi sangat subur.

Dari Erupsi ini banyak sekali kejadian risiko yang dihadapi karena bencana alam tidak dapat kita hindari serta bencara alam ini jarang terjadi namun jika terjadi akan menimbulkan kerugian yang cukup besar di berbagai bidang mulai dr tempat tingal yang hancur, lahan pertanian, perternakan hingga fasilitas umum dan banyak lagi yang hancur karena Erupsi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun