Mohon tunggu...
Rudi I
Rudi I Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar sastra Inggris 🇬🇧
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selamat datang di blog yang membahas tentang kebarat-baratan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesusastraan Inggris Selama Era Puritan

10 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 10 Agustus 2021   06:08 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puritan Trial of a Royalist Family, Sumber Gambar: kesmith.blogs.wm.edu

Puritan adalah gerakan reformasi agama di akhir abad ke-16 dan ke-17 yang berusaha untuk "memurnikan" Gereja Inggris dari sisa-sisa "kepausan" Katolik Roma yang diklaim oleh kaum Puritan telah dipertahankan setelah penyelesaian agama yang dicapai pada awal masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. 

Puritan telah dicatat pada abad ke-17 untuk semangat kesungguhan moral dan agama yang menginformasikan seluruh cara hidup mereka dan mereka berusaha melalui reformasi gereja untuk membuat gaya hidup mereka menjadi pola bagi seluruh bangsa. 

Upaya mereka untuk mengubah bangsa berkontribusi baik pada perang saudara di Inggris dan pendirian koloni di Amerika sebagai model kerja dari cara hidup Puritan.

Keyakinan para puritan:

  • Agama adalah pengalaman pribadi atau batin.
  • Seluruh umat manusia "terkutuk" selamanya oleh dosa Adam dan Hawa dan individu harus bekerja sangat keras untuk mengatasi dosanya, serta menjadi murni jika bergabung dalam puritan.

  • Ketidakpastian pemimpin pemerintah dan gereja bisa datang antara individu dan Tuhan.
  • Orang-orang Puritan terus-menerus mencari Tuhan untuk diselamatkan.

  • Alkitab harus dipelajari setiap hari dan praktiknya diikuti dengan cermat.

  • Hari Minggu disebut dnegan "Hari Sabat," karena merupakan hari yang sangat menting bagi komunitas puritan dan orang-orang wajib pergi ke gereja untuk mendengarkan khotbah yang berlangsung 3 jam lebih.

  • Pemimpin gereja juga memimpin pemerintahan dan pemimpin ini dipilih berdasarkan tanda-tanda berkat dari Tuhan.
  • Nilai-nilai puritan adalah kemandirian, kerja keras, moderasi, dan kesederhanaan.

Karakteristik sastra puritan

  • Genre yang umum adalah khotbah, biografi, buku harian, dan otobiografi.

  • Gayanya Protestan, polos, dan menentang ornamen. Gaya tersebut mencerminkan cara hidup Puritan dan keyakinan mereka bahwa seseorang tidak boleh menarik perhatian pada diri sendiri.

  • Tujuan penulisan Puritan adalah untuk memuliakan Tuhan.

  • Kaum Puritan memperkuat misi penulisan keagamaan mereka dengan menggunakan bahasa Perjanjian Lama yang disesuaikan dengan realitas Dunia Baru. Mereka percaya bahwa peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam Perjanjian Lama mengantisipasi pengalaman mereka sendiri.

  • Teks-teks mencerminkan ruang lingkup pembacanya yang berwawasan agama.

  • Tema umum dalam tulisan Puritan awal adalah Idealisme (baik agama maupun politik) dan pragmatisme (kepraktisan dan rasa misi).

Kekuatan yang dapat menghancurkan puritan

  • Keinginan alami seseorang untuk berbuat baik digunakan untuk melawan takdir.

  • Tidak menyukai kehidupan yang "tertutup".

  • Kebencian terhadap kekuatan segelintir orang atas banyak orang.

  • Perubahan kondisi ekonomi seperti pertumbuhan perikanan dan peternakan.

  • Kehadiran frontier adalah konsep kemandirian, individualisme, dan optimisme.

  • Perubahan kondisi politik seperti Massachusetts menjadi koloni Mahkota.

  • Teokrasi menderita karena kurangnya fleksibilitas.

  • Pertumbuhan rasionalitas adalah penggunaan pikiran untuk mengenal Tuhan seperti berkurangnya ketergantungan pada Alkitab.

  • Kosmopolitanisme para pendatang baru.

Para penulis dan karyanya pada era puritan

Jeremiah Burroughs: Gospel Peace dan Jacob's Seed and David's Delight

Christopher Love: The Hearer's Duty dan A Treatise on Hell's Terror

Nathaniel Ranew: Solitude Improved by Divine Meditation

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun