Mohon tunggu...
Rudi I
Rudi I Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar sastra Inggris 🇬🇧
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selamat datang di blog yang membahas tentang kebarat-baratan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Serial Netflix "The Haunting of Hill House (2018)"

25 Juli 2021   06:00 Diperbarui: 25 Juli 2021   06:16 7197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serial ini menceritakan kisah keluarga Crain yang dihantui kembali setelah meninggalkan Hill House selama 26 tahun lalu. Keluarga Crain memiliki lima orang anak, yaitu Steve, Shirley, Theodora, Luke, dan Eleanor. Ibu mereka bernama Olivia telah meninggal 26 tahun yang lalu, sedangkan ayah mereka bernama Hugh, masih hidup dan tinggal terpisah cukup jauh dari kelima anaknya itu. Setelah 26 tahunberlalu keganjilan mulai kembali lagi, mereka satu per satu dihantui oleh Hill House.

Pertama, Steve yang awalnya tidak percaya dengan hal-hal yang berbau magis, mulai percaya ketika dia melakukan investigasi di rumah seorang wanita yang suaminya baru meninggal. Wanita itu melihat bahwa suaminya ada di plafon atas tepat lurus di tempat tidurnya. 

Steve mulai mencoba untuk melihatnya dan dia menemukannya. 

Namun, dia tetap mengatakan tidak ada apa-apa di ruangan itu. Hanya kebocoran pralon dan suara tikungan yang ada di depan rumahnya. Steve menginvestigasi hal-hak horor untuk menulis bukunya. Dia semakin terkenal setelah menulis buku yang menceritakan kisah mistis yang di alami anggota keluarganya ketika mereka tinggal di Hill House. 

Steve kecil sering mendengar jeritan saudara-saudari menjerit ketakutan setiap malam. Kata mereka sering dihantui oleh hantu yang membangunkan mereka. Steve kecil hanya mendengar auman anjing setiap malam.

Kedua, Shirley. Setelah 26 tahun berlalu Shirley menikah dengan Kevin Harris dan dikaruniai dua orang anak. Dia bersama suaminya berkeja di pemakaman, seperti panitia yang mengurusi orang meninggal. Dia memiliki keahlian merias mayat. Shirley mulai mengalami hal-hal aneh seperti gendoran-gendoran pintu di rumahnya. 

Shirley kecil juga memiliki pengalaman yang sama, dia sering mendengar gendoran tembok di kamarnya yang begitu keras. Namun, anggota keluarga yang lain tidak mendengarnya. 

Shirley kecil pernah menolong anak kucing. Dia merawatnya seperti anaknya sendiri, tetapi anak kucing yang dia rawat semuanya mati. Sejak itulah dia takut mayat dan bahkan di pemakaman ibunya, dia tidak berani melihat wajah ibunya. Untuk mengobati rasa takutnya, dia sekarang bekerja sebagai perias mayat.

Ketiga, Theo. Theo adalah lulusan doktor dan seorang psikiater anak. Dia mendapat keganjilan selama memberikan terapi ke anak-anak akhir-akhir ini. Salah satu kejadian yang dialami anak-anak itu ada yang mirip dengan kejadian yang dialaminya ketika masih kecil. Sejak kecil Theo dianugerahi kemampuan melihat melalui sentuhan tangannya. Oleh karena itu, dia sering memakai sarung tangan. Theo kecil sering merasakan bahwa Hill House memiliki aura yang dingin.

Keempat, Luke. Luke selalu dihantui oleh pria bertopi kemanapun dia pergi. Dia kecandu obat-obatan terlarang dan harus direhab selama 90 hari. Efek dari narkoba yang memperparah halusiya dengan hantu pria bertopi. Setelah 90 harinya, dia keluarga dari tempat rehabnya untuk suasana yang baru. Namun, tetap saja ketika dia di luar masih merasakan aura hantu pria bertopi itu. Luke kecil juga sering diganggu oleh hantu pria bertopi itu setiap dia tidur. Dia juga memiliki teman yang bernama Abbygail. Namun, anggota keluarganya mengatakan bahwa Abby itu teman khayalannya Luke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun