Mohon tunggu...
Restoring Coastal Livelihood
Restoring Coastal Livelihood Mohon Tunggu... lainnya -

Perbaikan penghidupan pesisir bagi masyarakat di 4 kabupaten di Sulawesi Selatan (Pangkep, Maros, Barru, dan Takalar).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dari Beternak 3 Bebek Sekarang Berpenghasilan Belasan Juta

14 Januari 2015   15:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:10 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_346085" align="aligncenter" width="560" caption="Nuryasin saat memberi pakan bebek (dok.pri)"][/caption]

Nuryasin (32) saat ditemui Kamis (25/22) kemarin, beliau sedang sibuk memberi pakan bebeknya di kandang yang terletak di belakang rumahnya.Bebek peliharaan Pak Yasin berjumlah 300an ekor, jumlah yang lumayan banyak untuk ukuran bebek yang dipelihara secara peribadi. Satu tahun yang lalu, bebek Pak Yasin tak sebanyak seperti saat ini. Bebek Pak Yasin awalnya hanya berjumlah tiga ekor. Sedikit demi sedikit telur bebek yang dierami ayam ini berkembang jumlahnya.

Di tahun 2013, Pak Yasin bertemu dengan Program Officer (PO) Restoring Coastal Livelihood (RCL) untuk daerah Barru yaitu Tua Hasiholan. Isteri dari Pak Yasin yang adalah ketua dari Kelompok Makawaru-kelompok binaan RCL dengan kegiatan tani organik, peternakan, dan perikanan. Saat bertemu dengan PO Barru inilah Pak Yasin ditantang untuk mencoba menetaskan telur bebek dengan mesin tetas. Mesin tetas ini merupakan in kind material yang diberikan RCL untuk kelompok Makawaru. Merasa tertantang, Pak Yasin menyanggupi tantangan menetaskan telur dengan mesin tetas ini. Dua dari tiga bebek yang dimiliki Pak Yasin ia jual dengan harga Rp.35.000/ekor. Hasil jual ini ia belikan telur bebek yang kemudian ia tetaskan dengan mesin tetas. Hasil dari sawah juga ia gunakan untuk memenuhi modal membeli 100 buah telur bebek yang akan ditetaskan.

Percobaan pertama menetaskan telur dengan menggunakan mesin tetas bisa dikatakan cukup berhasil. Karena sebagian besar 90% telur berhasil ditetaskan. Telur-telur yang sudah ditetaskan kemudian dipelihara hingga usia 4 bulan s/d 1 tahun. Beberapa bebek yang masih muda dijual sesuai dengan pemesanan. Selama satu tahun, dari 3 bebek Pak Yasin sudah bisa mengembangkan hingga 300 ekor bebek.

[caption id="attachment_346086" align="aligncenter" width="560" caption="Lokasi Usaha pupuk kompok organik, pupuk cair, dan pakan ternak di Desa Pao-Pao, Kab. Barru, Sulsel.(dok.pri)"]

14211349621425977966
14211349621425977966
[/caption]



Dalam beternak bebek, adapun beberapa modal yang harus dikeluarkan yaitu: pertama, biaya langsung untuk pakan bebek. Menurut Pak Yasin, setiap bebek per harinya memerlukan pakan seberat 1,7 ons. 1,7 ons x 300 bebek, maka setiap harinya ia harus menyediakan sebanyak 51 kg dedak. Dedak ini juga merupakan campuran dedak (kulit padi) yang kasar dengan dedak halus, dengan perbandingan 1: 1. Kedua, modal tidak langsung seperti lahan yang digunakan untuk kandang bebek. Yang perlu diperhatikan dari kandang bebek ini adalah, bebek tidak bisa tinggal di kandang yang terlalu sempit, karena bebek rentan stres dan mati. Modal lainnya berupa modal waktu dalam mengurus ternak ini, biaya penyusutan alat, dsb.

[caption id="attachment_346087" align="aligncenter" width="560" caption="Mesin apu, mesin penggiling bahan kompos. (dok.pri)"]

14211351271688082163
14211351271688082163
[/caption]

Selain menjalankan ternak bebek, Pak Yasin juga memproduksi pupuk organik. Kegiatan produksi pupuk ini dikerjakan bersama anggota kelompok Makawaru. In kind material dari pupuk ini adalah mesin pupuk atau dikenal dengan mesin apu.Anggota kelompok Makawaru yang aktif di kegiatan produksi pupuk memang tidak banyak jumlahnya, karena tidak mungkin satu mesin dikeroyok banyak orang. Prosuksi pupuk ini biasanya dikerjakan oleh 4-5 orang. Dari produksi pupuk ini sudah mendatangkan penghasilan yang lumayan bagi anggota. Pemasaran produk pupuk organik ini sudah sampai di Palopo, Sulawesi Selatan. Produksi terbesar sempat mencapai 2.500 kg pupuk untuk satu kali pemesanan. Menurut Pak Yasin, harga pupuk organik kelompok Makawaru memang lebih mahal dibandingkan dengan pupuk organik produsen lainnya, namun dengan harga tinggi ini kualitas nutrisi di dalamnya tetap terjaga.

Dari kegiatan beternak dan produksi pupuk organik ini, Pak Yasin sendiri sudah bisa berpenghasilan di atas 5 juta/ bulannya. Beberapa waktu yang lalu bahkan Pak Yasin membeli sepetak tanah yang akan digunakan untuk membangun rumahnya. Karena beliau dengan isterinya yang baru satu tahun menikah memang belum mempunyai rumah yang permanen. Saat ditanya apa yang memotivasinya selama ini dalam bekerja, Pak Yasin menjawab keinginan kuat untuk terbebas dari kemiskinan. Karena kehidupan di masa lalu yang penuh dengan keterbatasan, hal itulah yang mendorong Pak Yasin tetap semangat menjalankan bisnis bebek dan pupuk organiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun