Mohon tunggu...
Rachmat Jelantik
Rachmat Jelantik Mohon Tunggu... -

Nothing special with me. I like design and programming.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbaiki Diri, Untuk Indonesia

17 Februari 2013   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:08 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semrawut kebisingan acara berita, berlomba-lomab menyampaikan bobroknya negeri tercinta. Bukannya bangga karena Negara masuk berita, tapi malahan harus berduka karena kenyataan yang ada. Semua menyoroti kasus yang berbeda tapi sama. Berbeda jenisnya, sama-sama merugikannya. Dari kesalahan yang melibatkan satu individu yang merugikan individu. Sampai kasus yang pelakunya individu melibatkan berudu-berudu miskin yang harus menyerah karena ketidak mampuan bertahan di Negara yang penuh dengan ke pura-puraan, yang semuanya bangga dengan topeng mereka.

Semua itu, karena dia. Dia yang menghancurkan kita. Terlalu mainstream memang apabila di sini, saya lagi-lagi membahas masalah ini. Namun, kali ini saya akan mengajak semuanya untuk berpartisipasi mengubah bangsa ini. Tidak lagi dengan perkataan. Tidak lagi dengan kritikan. Tidak lagi dengan makian. Tapi dengan tindakan. Tindakan yang nyata. Tindakan yang benar-benar ada dan memang bisa di lakukan pleh semuanya.

Boroknya birokrasi Negara Indonesia,  tidak bisa dengan mudah di hentikan, seperti layaknya membalikan telapak tangan. Bukannya bertindak memperbaiki bangsa, banyak di antara kita hanya bisa mencaci maki pejabat karena tuduhan kesalahan yang di perbuat olehnya. Korupsi seakan menjadi hal yang biasa di bahas di media. Hal yang sudah sangat biasa juga seorang warga Negara mengemukakan pendapat bahwa dirinya itu “anti korupsi”. Terlalu gampang rasanya, hanya dengan berdemonstrasi sana-sini menuntut kebijakan pemerintah negeri untuk melayani kepuasan hati rakyat sudah hampir mati karena keinginan yang tidak di tiruti.

Namun, pernahkah kalian semua berkaca pada cermin hati? Pernahkah kalian semua mencari kesalahan kalian sendiri untuk di perbaiki? Pernah. Tapi hanya sebatas “pernah”. Rasanya, percuma kita berteriak-teriak “anti korupsi, bunuh koruptor, gantung koruptor” selama jutaan kalipun tidak akan berpengaruh banyak. Kenapa? Jawabannya gampang, karena kita bukan siapa-siapa. Kita tidak akan berpengaruh apapun. Lalu bagaimana kita beraksi?

Perbaiki saja diri anda !

Seseorang pernah ingin mengubah dunia. Tapi, Ia gagal, dan mati sebelum Ia melakukan apapun. Karena, pada saat itu, Ia ingin mengubah dunia. Tetapi saat di pertengahan usianya, Ia tersadar. Dirinya tidak akan mampu mengubah dunia sebelum bisa mengatur negaranya sendiri. Bertahun-tahun Ia lalui. Namun Ia merasa sangat berat untuk hanya mengatur sebuah Negara. Lalu, Ia sadar, sebelum Ia bisa mengatur negaranya, Ia harus bisa menagtur orang-orang di sekitarnya. Lagi-lagi, hal itu di rasa berat, dan Ia menemukan satu hal yang harus Ia ubah sebelum mengubah apapun yang Ia inginkan, Yaitu, keluarga. Sebagai seorang kepala keluarga, Ia mencoba untuk dapat membimbing anaknya menjadi seorang pemimpin yang bijaksana. Tetapi, anaknya terus membangkang, sampai pada akhirnya, Ia sadar. Ia harus mengatur dirinya sendiri sebelum dapat mengatur apapun yang Ia inginkan. Tetapi, usianya sudah terlanjur tua. Ia sudah tidak memiliki apapun untuk Ia andalkan. Sampai pada akhirnya, Ia meninggal sebelum dapat memberikan apapun di dunia ini. Bahkan, untuk dirinya sendiri.

Cari cerita tersebut, di sini, penulis mengajak kita semua untuk dapat mengatur diri kita sendiri, sebelum dapat mengatur orang lain. Hal yang paling mudah, yang dapat kita lakukan sekarang untuk membangunkan garuda yang sedang tertidur adalah dengan memperbaiki diri kita sendiri. Bayangkan, apabila semua orang melakukan hal ini di Indonesia, maka saya yakin, Indonesia akan menjadi lebih baik. Karena sudah terlalu hamper tidak mungkin mengganti birokrasi pemerintah yang semrawut dengan orang-orang yang berkualitas dengan cepat. Maka dari itu, untuk kaum muda, sebelum anda mengambil alih untuk mengontrol Negara, kotrol terlebih dulu diri anda, aturlah perilakumu, “for better Indonesia”

-Rachmat Ketut Jelantik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun