Mohon tunggu...
Rachmayanto Surjadi
Rachmayanto Surjadi Mohon Tunggu... -

Pria keluarga dng 2 anak, lulusan dan bekerja di bidang teknik ICT.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ke NZ Biaya Murah (2)

18 Juni 2012   06:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:50 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuaca di NZ, khususnya di South Island di bulan Mei sudah dianggap memasuki winter season walaupun resminya winter berlangsung selama Juni s/d Agustus. Suhu udara di siang hari lumayan nyaman apalagi jika ada sinar matahari. Namun jangan ditanya suhu di malam hari, dijamin kita tidak akan betah berlama-lama di luar ruangan -serasa kita berada di dalam freezer. Queenstown adalah pusat turisme di Selandia Baru yang berada di bagian tengah danau Wakatipu -danau terpanjang di NZ dan berbentuk huruf  'N' terbalik- di mana banyak orang menjadikan kota ini sebagai pusat dari berbagai rencana perjalanan ke berbagai tempat lainnya di South Island. Total kami menginap 4 malam di kota ini.  Hari kedua kami di QTN diisi dengan mengikuti berbagai atraksi petualangan di sekitar kota tersebut seperti: - Bungy  Jumping di jembatan Kawarau -tempat bungy jump diperkenalkan pertama kali oleh AJ Hackett - Naik speed (jet) boat di sungat Shotover - Makan malam  di Skyline Restaurant termasuk naik gondola ke puncak bukit tempat resto ini berada. Di kota QTN ini pula ada satu resto burger yang katanya paling 'enak' di seluruh dunia -di Tripadvisor menempati ranking no. 1 dari 149 resto di Qtn- yaitu Fergburger. Percaya atau tidak tapi resto ini buka 24 jam dan semakin malam makin banyak dikunjungi orang. Hari ketiga di QTN kami berkendara sekitar 2 jam ke Lake Wanaka, sebuah danau yang dikeliling pegunungan. Viewnya luar biasa indah ... boleh dikatakan semua view dan panaroma di South Island luar biasa indah dan spektakuler, apalagi bagi kami yang hidup di negara tropis. Ada 1 tempat rekreasi musim dingin yang bernama Treble Cone, sayangnya belum dibuka karena belum winter season. Hari keempat kami berkendara menuju Glenorchy -kota/desa di ujung huruf N sebelah atas dari lake Wakatipudi. Biasanya tour-tour yang mengunjungi lokasi-lokasi shooting film LOTR berangkat dari Glenorchy ini. Setelah puas mengambil foto, kami pun meninggalkan Lake Wakatipu untuk mengikuti tour naik cruise ke Milford Sound. Kami transit di kota Te Anau untuk bermalam. Butuh 2 jam nyetir mobil dari Qtn ke Te Anau.

1340001379744562374
1340001379744562374
Sebelum pk 7 esok hari, ketika hari masih gelap, kami berangkat menuju Milford Sound supaya tidak ketinggalan kapal Juice cruise yang lepas sauh di pk. 9:45. Sempat deg-degan di hati khususnya ketika jalanan masih gelap karena hampir tidak ketemu mobil di perjalanan. Milford Sound adalah sebuah tempat yang berbatasan dengan laut di mana perairannya dipenuhi dengan bukit dan gunung yang menjulang seolah-olah keluar dari air laut. Pemandangan yang sangat bagus! Hampir 1,5 jam kami diajak berkeliling perairan tersebut. Sebuah pengamalam yang tidak akan terlupakan. Selepas makan siang kami kembali ke Queenstown untuk bermalam dan esok harinya mobil sewaan pun kami bawa pergi menuju Mount Cook, tepatnya desa Aoraki atau Mt Cook Village. Setelah sekitar 4 jam kami pun tiba di hostel tempat kami menginap. Karena masih tidak terima tamu -pk 14:00 - 16:30- hotel tidak terima tamu karena pegawainya melakukan bersih-bersih. Yang buat saya kagum adalah hostel ini hanya di'tunggui' oleh 2 orang, yang tugasnya merangkap berbagai fungsi. Luar biasa efisien!
13400020621267525587
13400020621267525587
Kemudian kami pun 'berkeliling' menuju kompleks hotel Hermitage -satu-satunya hotel megah yang ada di Mt. Cook, tempat berbagai aktivitas tour dan pusat informasi berada. Dari sini, kami 'keluar kompleks' untuk melakukan 'hiking' atau 'tracking' ke salah satu destinasi hiking yaitu Kea Point. Lumayan ringan rute 30 menit yang dijalani. Beruntung pula kami sebelum berangkat sempat membeli beras di supermarket di QTN, sehingga sempat menikmati nasi dan sup buatan istri dan anak2 di tempat yang 'terpencil ini'. Bersambung ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun