Mohon tunggu...
Rchigo 20
Rchigo 20 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki kepribadian pendiam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Mahasiswa dalam Melawan Tindak Kekerasan di Perguruan Tinggi

7 Januari 2024   20:52 Diperbarui: 7 Januari 2024   21:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa, sebagai peserta pendidikan tinggi, bukan hanya mencari gelar akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan, pembelajar sepanjang hayat, dan garda terdepan perubahan sosial. Pendidikan karakter memiliki peran krusial dalam membentuk mahasiswa menjadi individu yang terdidik dan bertanggung jawab. Namun, dalam konteks kampus, masalah tindakan kekerasan menjadi tantangan serius yang memerlukan perhatian dan tindakan nyata. Tindakan kekerasan di perguruan tinggi dapat berasal dari stres akademis, persaingan yang berlebihan, ketidaksetaraan, dan gangguan kesehatan mental. Mahasiswa yang menjadi korban kekerasan dapat mengalami dampak psikologis, gangguan belajar, isolasi sosial, dan dampak fisik yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan menanggulangi tindakan kekerasan melalui langkah-langkah konkret.

Langkah-langkah preventif melibatkan pembentukan tim penanganan krisis, pendidikan tentang konflik dan resolusi, promosi kebudayaan positif, advokasi untuk kesejahteraan mental, prosedur pelaporan yang jelas, dan program edukasi. Dengan implementasi langkah-langkah ini, diharapkan lingkungan kampus dapat menjadi aman, inklusif, dan mendukung perkembangan mahasiswa secara menyeluruh.

Mahasiswa berkualitas bukan hanya mencapai prestasi akademis tinggi, tetapi juga aktif dalam pembelajaran sepanjang hayat, menjadi pemimpin masa depan, dan menciptakan lingkungan kampus yang beragam dan inovatif. Melalui pendekatan holistik ini, perguruan tinggi dapat memainkan peran penting dalam membentuk individu yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga berintegritas, peka sosial, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Adiansah, W., & Wibowo, H., S. K. (2019). Person in Environment Remaja Pada Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pekerjaan Sosial, 47-60.

Bali, M. M. (2013). Peran Dosen dalam mengembangkan karakter mahasiswa. Humaniora, 4(2), 800-810.

Manurung, M. M., & Rahmadi, R. (2017). Identifikasi faktor-faktor pembentukan karakter mahasiswa. JAS-PT (Jurnal Analisis Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia), 1(1), 41-46.

Nikmatullah. (2020). Demi Nama Baik Kampus VS Perlindungan Korban: Kasus Kekerasan Seksual di Kampus. Journal for Gender Mainstreaming, 37-53.

Paradiaz, R., & Soponyono, E. (2022). Perlindungan Hukum Terhadap Korban Pelecehan Seksual. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 61-72.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun