Indonesia memiliki Ideologi, Pemersatu Bangsa Indonesia,Dasar Negara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai Konstitusi Negara Serta Ketetapan MPR RI, NKRI Sebagai Bentuk Negara, Semboyan Negara Indonesia Adalah Bhinneka Tunggal Ika.Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara Hukum dan Negara Pancasila, Indonesia sudah merdeka,berdaulat penuh dari Sabang hingga Merauke.
Indonesia memilik 17508 pulau dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki 38 Provinsi, Bahasa Resmi Indonesia adalah Bahasa Indonesia dan Indonesia memiliki Bahasa Daerahnya sesuai dengan Daerahnya masing-masing.hal ini kita harus bangga terhadap bahasa resmi yang kita miliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia karena Indonesia sudah merdeka,berdaulat penuh, sudah ada.
Indonesia berbentuk republik dan negara kesatuan dengan sesuai amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,akhir-akhir ini saya membaca, mengamati berbagai infomasi melalui saluran media dan perkembangan Indonesia Emas 2045 yang dimana membangun Sumber Daya Manusia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa & bernegara RI.
Salah satunya yaitu SIKAP, Sikap membangun Sumber Daya Manusia kedepan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah sikap jujur, disiplin waktu, tidak manipulasi,tepat waktu, peduli, budi pekerti, mau mendengar, sopan santun, memperhatikan komunikasi orang, guru atau dosen mendidik anak didiknya yang baik salah satu contohnya ketika guru, pengajar, dosen menegur siswa/i, mahasiswa/i tidak baik seharusnya sikap para murid, siswa/i, mahasiswa/i mengucapkan terima kasih kepada guru/pengajar/dosen  bahwa perbuatannya tidak baik karena sudah didik menjadi baik tapi pada kenyataannya sikap yang dimilikinya malah melawan guru, pengajar dan dosennya.
Hal ini merupakan cermin sikap yang tidak baik dimiliki anak didiknya,karena sikapnya sudah jelek. Contoh lainnya ketika dosen melakukan pengabdian masyarakat di suatu wilayah  bersama mahasiswa/mahasiswi, namun dosen tersebut sakit dan masuk angin. Dosen tersebut minta tolong carikan tukang urut atau tukang kerok, namun persepsi mahasiswa/i sikap yang didapat adalah mahasiswa/i disuruh oleh dosennya untuk kerokin padahal si dosen sikapnya minta tolong carikan tukang urut atau tukang kerokan karena sedang mengalami sakit.
Ini cermin sikap dimiliki oleh mahasiswa/i, tidak peduli, tidak baik sudah berpikir negatif terhadap dosennya, dan dosennya di laporkan ke pimpinan untuk memberikan klarifikasi, ternyata benar kalau dosennya memang sedang sakit.sikapnya yang dilakukan oleh mahasiswa/i harusnya peduli, positif terlebih dahulu bukan negatif yang diambil.
Contoh lain sikap tidak baik yang dilakukan oleh siswa/i, mahasiswa/i dalam dunia pendidikan adalah soal absen di dunia pendidikan, bilangnya pak atau bu saya izin dan sakit, si guru, pengajar dan dosen memiliki sikap tegas, disiplin, mengajarkan orang jujur, tidak bisa dijual belikan nilai maka ditulis lah Alpa (tidak masuk) kecuali ada dokter dari rumah sakit telp ke guru, dosennya menyatakan anak itu benar2 sakit maka ditulis Sakit bila tidak maka absennya ALPA dan tidak diluluskan.
Ibarat dalam membangun Sumber Daya Manusia kedepan adalah sikap dimilikinya, tidak butuh orang pinter, namun sikapnya budi pekerti yang baik, jujur,manut, disiplin waktu, tanggung jawab, baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara RI,Tidak manipulasi nilai, didik oleh guru,pengajar dan dosennya harus terima kasih apalagi ada mau menegurnya suatu kehormatan untuk memperbaiki sikap seseorang untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Raden Cahyo Prabowo,S.I.Kom.,M.I.Kom
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H