Mohon tunggu...
Muhammad RobitusSalam
Muhammad RobitusSalam Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWA

SEMANGAT

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing

16 Desember 2024   00:29 Diperbarui: 16 Desember 2024   00:26 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengertian Kompos

Kompos merupakan hasil dari proses pelapukan bahan organik yang dilakukan secara terencana, menghasilkan humus. Ini adalah jenis pupuk organik yang berasal dari bahan-bahan organik seperti pakan rumput, yang ditambahkan untuk mempercepat proses penguraian. Proses pembuatan kompos ini berlangsung secara alami dan tidak merusak lingkungan.

Manfaat Pupuk Organik

Pupuk organik adalah istilah umum untuk semua jenis bahan tanaman dan hewan yang diolah menjadi hara untuk digunakan oleh tanaman. Kotoran hewan, khususnya dari ternak, sering digunakan sebagai pupuk kandang karena kaya akan unsur hara seperti fosfor (P), nitrogen (N), dan kalium (K), yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanaman. Selain itu, kotoran juga mengandung unsur hara mikro seperti magnesium, kalsium, natrium, belerang, besi, dan tembaga. Kotoran kambing khususnya memiliki kandungan hara yang tinggi, berkat campuran antara kotoran dan urine, yang tidak ditemukan pada jenis hewan ternak lainnya. Dengan demikian, penggunaan kotoran kambing sebagai pupuk kandang dapat secara alami meningkatkan kualitas tanah dan tanaman.

Proses Pembuatan Pupuk Organik

Pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing dimulai dengan pengumpulan bahan-bahan yang diperlukan, antara lain EM4, tetes tebu (molase), kotoran kambing kering, pelepah pisang, kapur pertanian (dolomit), sekam padi, dan daun-daun kering. Alat yang diperlukan meliputi golok, cangkul, karung plastik, dan terpal untuk tempat kerja.

Langkah-langkah Pembuatan

  1. Persiapan Bahan: Cacah pelepah pisang dan daun-daun kering menggunakan golok.
  2. Pencampuran Bahan: Siapkan terpal sebagai alas. Campurkan kotoran kambing dengan sekam padi dalam perbandingan 2:1. Tambahkan kapur pertanian secukupnya serta pelepah pisang dan daun-daun kering yang telah dicacah.
  3. Larutan Nutrisi: Campurkan tetes tebu (molase) dengan EM4 dalam takaran 3-5 liter air menggunakan 3 tutup botol dari masing-masing bahan.
  4. Aktivasi Bakteri: Tunggu larutan selama 10-15 menit untuk menghidupkan bakteri sebelum mencampurkannya ke dalam adonan.
  5. Pengemasan: Aduk semua bahan hingga merata dan masukkan ke dalam karung yang sudah dilapisi plastik. Ikat rapat-rapat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun