Mohon tunggu...
Rizal
Rizal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Satu-satunya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aquino dan Mahasiswa Indonesia : Spirit hingga Titik Nadir

19 Oktober 2013   20:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:18 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

....Karena bila saya mati, itulah pelayanan terakhir saya bagi rakyat..... Benigno "Ninoy" Aquino (1932-1983)

Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan "almarhum" Ninoy Aquino--pengasas demokrasi Filipina-- ketika diwawancara seorang jurnalis, tepat sehari sebelum kepulangannya ke tanah air (baca: Filipina). Sebuah kalimat sederhana, tetapi sarat dengan makna yang mendalam. Makna akan sebuah pengorbanan yang hakiki, perjuangan tak henti membebaskan rakyat dari belenggu tirani kala itu.

Ninoy Aquino

21 Agustus 1983, Ninoy Aquino dinyatakan tewas setelah ditembak mati di bandara tempat pesawat yang ia naiki mendarat. Negeri seribu gunung api itu terhenyak, khalayak terkejut. Tokoh yang sangat vokal menyuarakan kebabasan dan demokrasi akhirnya mengalah pada peluru yang bersarang di tubuhnya. Kematiannya menyisakan banyak tanya dan spekulasi pada setiap perbincangan warung kopi di sudut-sudut Manila.

Inikah klimaks dari ketakutan rezim Marcos yang diktator terhadap ancaman demokrasi? Kurang lebih seperti itulah pertanyaan yang timbul di benak rakyat. Rakyat Filipina yang saat itu berada di bawah ketiak tirani bertangan besi, tak kuasa lagi menahan sabar. Rakyat butuh kejelasan nasibnya, negara berada di ambang perpecahan.

13821896902039530339
13821896902039530339
Gambaran situasi Revolusi EDSA 1986

Semenjak kepergian Aquino, ide untuk melengserkan Presiden semakin jelas terdengar. Hingga puncaknya pada tanggal 22 Februari 1986, meletuslah  Epifanio de los Santos Avenue (EDSA) atau lebih dikenal dengan Revolusi EDSA. Sebuah revolusi damai yang berpusat di metro Manila ini berlangsung sekian hari, hingga berujung pada mundurnya Ferdinand Edralin Marcos setelah 21 tahun bertengger di kursi Presiden, 25 Februari 1986. Inilah revolusi kemenangan nyata rakyat Filipina!

Lantas, apakah revolusi ini berdampak pada Indonesia saat itu? Boleh jadi, Pak Harto waktu itu sudah mengantisipasi hal yang sama terjadi di negeri ini, dengan "kecerdikan"nya, barangkali Pak Harto berhasil meredam efek domino dari Revolusi EDSA.Nyatanya, nasib Pak Harto hampir sama dengan nasib Marcos yang harus dilengserkan oleh rakyatnya sendiri.

13821897549968328
13821897549968328
Suasana Reformasi 1998. Para mahasiswa menduduki Parlemen

21 Mei 1998, Indonesia menjadi saksi sebuah reformasi yang berhasil memaksa Pak Harto, lengser keprabon dari 32 tahun lamanya berkuasa.  Sebuah gerakan yang hanya berawal dari diskusi-diskusi intra kampus di kalangan mahasiswa, yang berujung pada reformasi besar-besaran di seantero negeri.

Bila dilakukan komparasi, Revolusi EDSA di Filipina dan Reformasi 1998 di tanah air kita memiliki kesamaan, yakni adanya sosok pahlawan yang merelakan jiwa raganya demi kemenangan. Di Filipina ada Ninoy Aquino, jika di Indonesia ada mahasiswa reformasi. Kedua pahlawan ini sama, sama memperjuangkan kebebasan menuju negara yang lebih baik. Sebuah pengorbanan dan kerja keras terakhir yang bisa mereka lakukan, adalah rela menjemput kematian. Para pejuang kemenangan tak pernah merasakan keadaan yang mereka impikan, atau mungkin boleh jadi mereka menyesal melihat kondisi negerinya hari ini. Mari tengok kondisi Filipina dan Indonesia, tak ada perubahan yang berarti. Sama saja, bahkan ada masalah yang makin hari makin menjadi. Ianya korupsi di pelbagai sendi. Bahkan, hingga hari ini Indonesia dan Filipina masih tertatih memberantas penyakit tulen yang menyengsarakan kedua negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun