Mohon tunggu...
Ahmad Ibnu Rubai
Ahmad Ibnu Rubai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi bermain game serta mendesain suatu poster

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Stunting untuk Masa Depan Anak DSN Pijiombo Desa Wonosari Kec. Wonosari Kab. Malang

16 Januari 2024   13:03 Diperbarui: 18 Januari 2024   08:23 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Wonosari Dusun Pijiombo Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang, 15 Januari 2024 - Posyandu balita di Dusun Pijiombo berkolaborasi dengan kkm dari kelompok 247 UIN Malang terus memainkan peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita. Kegiatan tersebut juga mengadakan progam dari kecamatan yaitu imunisasi polio dengan tujuan agar balita atau anak memperoleh kekebalan terhadap penyakit polio yang dapat menyebar melalui infeksi virus. Dengan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan posyandu ini, merupakan satu langkah dalam pencegahan stunting di kalangan anak-anak usia dini.

Posyandu Dusun pijiombo secara rutin menyelenggarakan kegiatan monitoring dan penyuluhan kepada ibu-ibu lansia serta orang tua balita. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya asupan gizi yang cukup selama masa kehamilan dan pertumbuhan anak. Salah satu inovasi yang diterapkan oleh Posyandu Pijiombo adalah program pemberian makanan tambahan untuk balita yang berisiko stunting. Program ini melibatkan kolaborasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan ketersediaan dan distribusi makanan tambahan yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak.

Sebagai mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 247 dari UIN Malang, kami dengan antusias turut serta dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar terkait pencegahan stunting. Dalam rangka ini, kami merancang dan mendistribusikan leaflet informatif yang memuat penjelasan mendalam mengenai faktor penyebab, ciri-ciri, serta upaya pencegahan stunting. Melalui leaflet ini, kami menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pemahaman akan faktor-faktor penyebab stunting, yang meliputi kurangnya asupan gizi, perawatan kesehatan yang tidak memadai, dan lingkungan yang tidak bersih. Kami juga memberikan penjelasan detil mengenai ciri-ciri stunting, seperti pertumbuhan tubuh yang lambat, berat badan yang tidak sesuai dengan umur, dan perkembangan kognitif yang terhambat. Tidak hanya itu, leaflet kami juga memberikan solusi dan upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh ibu hamil, orang tua, dan masyarakat pada umumnya. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai stunting serta mendorong mereka untuk mengambil langkah-langkah preventif yang tepat.

Ketua Posyandu, Ibu Diah, menyatakan, "Kami senantiasa berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemantauan pertumbuhan anak sejak dini dan memberikan asupan gizi yang baik. Selain itu, program pemberian makanan tambahan ini telah memberikan dampak positif dalam mengatasi stunting di lingkungan kami."

Warga setempat, Ibu Ibu, mengungkapkan kepuasannya terhadap program Posyandu, "Saya merasa lebih tenang karena anak saya mendapatkan perhatian khusus dari Posyandu. Mereka tidak hanya memberikan makanan tambahan, tetapi juga memberikan informasi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak."Posyandu Stunting di Dusun Pijiombo memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana upaya bersama masyarakat, pemerintah, dan sektor kesehatan dapat berhasil dalam menanggulangi masalah gizi buruk pada balita, terutama stunting. Program ini menjadi model yang dapat diadopsi oleh daerah lain guna meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan generasi penerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun