Manusia merupakan mahkluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara mahkluk lain -- lainnya. Hal ini bisa kita lihat dalam Q.S Al-Israa' : 70. Allah Ta'ala berfirman, "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang telah Kami ciptakan." Tak lupa manusia juga di ciptakan Allah sebagai hamba-Nya dan juga beribadah kepada-Nya. Artinya sesungguhnya manusia manusia yang di istimewakan oleh Allah dan diberikan kebebasan dalam menentukan pilihan dan nasib nya.
Dalam beberapa literatur terkemuka, manusia disebutkan dalam penyebutan lainnya seperti
- Homo sapiens (berakal)
- Moho laquen (pencipta bahasa)
- Homo faber (pandai membuat perkakas)
- Zoon politicon (masyarakat)
- Homo luden (suka main)
- Homo deleqaus (melimpahkan pekerjaan ke orang lain)
- Dll
Menurut pandangan Islam itu sendiri kita bisa melihat penyebutan lain di dalam Al Quran, seperti
1. Â Â Â Â Â Â Basyar (35 kali) : 33; Hud 11 : 27)
2. Â Â Â Â Â Â al -- Ins (18 kali)
3. Â Â Â Â Â Â al -- Insan (65 kali)
4. Â Â Â Â Â Â an -- Nas (7 kali) 13)
5. Â Â Â Â Â Â Dzuriyah (1 kali) Maryam : 58)
Terkait hal ini manusia sangat banyak sekali penyebutan nya dalam berbagai macam pandang. Lalu bagaimanakah manusia yang sebenarnya?. Manusia yang sebenarnya ialah manusia yang ulil albab yakni manusia yang memanfaatkan akal pikirannya dalam merespon dan bernalar dalam segala hal. Kita bisa lihat contohnya dalam Pesyarikatan Muhammadiyah. Bagaimana sosok KH Ahmad Dahlan dapat mengasah pikirannya, menafsirkan Al Quran dalam bentuk sebuah teologi yaitu teologi Al Maun. Teologi ini di terapkan melalui berbagai macam gerakan berdasar 3 Pilar Gerakan Muhammadiyah yaitu :
- Kesehatan
- Pendidikan
- Sosial
Dari Pilar -- Pilar Gerakan Muhammadiyah itu sendiri terbentuk lah Ijtihad Kemanusiaan dari Muhammadiyah. Dari Ijtihad ini lahirlah berbagai macam universitas, rumah sakit, lembaga kemanusiaan. Â Untuk sekolah sendiri ada 3.979 TK, 33 TPA, 6 SLB, 940 SD, 1.332 madrasah diniyah, 2.143 SMP/MTS, 979 SLTA, 101 sekolah Kejuruan, 13 Mualimin-mat, 3 sekolah Farmasi, 64 Pondok Pesantren. Perguruan tinggi 36 Universitas, 72 Sekolah tinggi, 54 akademi, 4 politehnik. Lalu rumah sakit dengan 30 RSU, 13 RSB, 80 RB, 35 Balai kesehatan Ibu & anak, lembaga keuangan 5 BPR, 180 BTM/BMT dan Panti Asuhan.
Lantas bagaimana IMM menjawab Memanusiakan Manusia menurut IMM itu sendiri?. Pada tanggal 3-6 Desember 2020, PC IMM Jakarta Selatan menyelenggarakan kegiatan perkaderan utama virtual tingkat madya yakni Darul Arqam Madya melalui video conference zoom meeting. Dalam hal ini mengingat suasana pandemi COVID-19 belum surut kasus positif maka dilaksanakan perkaderan virtual. Dalam pelaksanakan kali ini jumlah peserta DAM sebanyak 18 orang peserta terdiri dari delegasi PC IMM Bogor, PC IMM Jakarta Timur dan PC IMM Jakarta Selatan dengan pemateri dan korp instruktur madya yang sangat luar biasa. Kali ini DAM virtual Jakarta Selatan mengangkat tema "Pardigma Islam Transformatif dalam Bingkai Itjihad Kemanusian" kali ini saya akan membawakan sebuah artikel berjudul "Membangun Paradigma Humanitas Pada IMM".