Mohon tunggu...
Abdul Razak M.H. Pulo
Abdul Razak M.H. Pulo Mohon Tunggu... -

Seorang dokter, kini bertugas di Bener Meriah, Prov. Aceh. Akan menjalani Residen Ilmu Penyakit Dalam di FK Unsri Palembang Juli 2011. Mantan Pengurus Forum Lingkar Pena Aceh, Alumni Sekolah Menulis Do Karim. Anggota Forum Penulis Aceh DIWANA.Cerpen dan Puisi dimuat media lokal dan nasional.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Takdir

17 September 2010   17:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa angin datang menghapus riak
yang mengalun di atas tubuhmu?
Itu pertanda kau terpilih dalam urat waktu
Tak usah kau tunduk pada lutut yang membatu
Ini mataku untuk kau tatap, lalu kau isap dalam-dalam
hingga kau rasakan makna ketulusan dalam cahayanya,
Menghapus kengerian yang menancap
di setiap liku jalanmu, yang kau sebut itu takdir.

Masihkah kau ragu melihat kelebat penyair
bersanding dengan bayang angin senja
yang mengalir dari barat menuju selatan,
menikung di sebuah gunung?
Lalu ia melukis di atas putih tubuhmu tanda baru takdir
Yang membawamu lepas dari setangkup bibir
Merekah, menjadikannya berkah atas jalanmu yang berliku.

Bireuen, 26 Feb 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun