KAPAN KITA PERANG LAGI, TUAN? Gemerincing suara pedang di padang tempur Keringat mengucur, Darah bercampur dalam genang lumpur Dengusan napas memburu-buru di tiap kibas pedang Luka robek, luka tusuk: jadi satu di tubuh-tubuh layu Bergelut tempur berhari-hari: di padang, di batang hari. Ini perang, perang suci Tubuh mengejang, tak ada yang mati. Lelah tubuh terkapar di bantaran padang Kancing seragam menetah lepas Suara napas, terengah-engah. Dan pedang pun disarungkan Di kala fajar tiba, Di musim lebah-lebah pulang menghadap rembulan. “Kapan kita perang lagi, Tuan?” Aceh, 26 Feb 10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H