Mohon tunggu...
Razaf Pari
Razaf Pari Mohon Tunggu... -

Prospective Undergraduate Psychology

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Faktor Lupa dan Cara Mudah Menghafal & Mengingat

13 November 2014   06:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:55 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mengalami kelupaan ketika kita telah mencoba untuk menghafal sesuatu, bener kaan? terkadang ketika kita telah menghafal sesuatu seperti halnya menghafal rumus-rumus ketika akan ujian, untuk beberapa saat kita dapat mengingat rumus-rumus yang kita hafal itu, namun pada saat ujian telah dimulai dan kita mengerjakan soal kita kesulitan untuk mengingat kembali rumus-rumus yang telah dihafal sebelumnya. Dalam jangka waktu yang termasuk singkat ini, kita sudah kesulitan untuk mengingatnya kembali. Mengapa bisa demikian?

Ada beberapa hal yang memungkinkan hal ini dapat terjadi, diantaranya adalah karena rumus-rumus yang telah anda hafal tersebut mengalami pembusukan atau bisa disebut dengan "Decay". Decay adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut. Lalu hal ini bisa juga terjadi dikarenakan memori-memori yang baru menghambat pengambilan memori-memori yang lama, hal ini dinamakan Interferensi retroaktif. Dalam kasus hafalan rumus ini, kita kesulitan untuk mengingat kembali rumus-rumus yang pertama kali dihafal karena dihambat oleh rumus-rumus yang kita hafal disaat terakhir. Bercampur-baurnya memori-memori yang serupa juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kita mengalami kesulitan dalam mengingat. Seperti halnya pada saat kita menghafal rumus-rumus fisika, rumus-rumus fisika mempunyai banyak simbol yang sama satu dengan yang lainnya, namun penggunaannya berbeda disetiap rumus-rumusnya. Sehingga kita kesulitan untuk mengingat rumus-rumus secara tepat karena simbol yang digunakan di masing-masing rumus banyak yang serupa. Hal ini juga dapat menyebabkan timbulnya memori palsu (false memory), memori palsu ini dapat terjadi karena bercampurnya memori-memori yang ada di dalam otak kita, sehingga membentuk memori yang terkonstruksi, baru, namun secara faktual tidak tepat.

Banyaknya faktor-faktor penyebab kelupaan ini mungkin membuat anda bingung harus bagaimana. Tidak usah khawatir, disini saya akan memberikan solusi berupa sebuah teknik agar kita dapat meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori, teknik ini dinamakan Mnemonik. Seperti yang telah saya sebutkan tadi, Mnemonik ini merupakan suatu teknik yang memudahkan penyimpanan/penyandian dan pengingatan (recall) terhadap informasi dalam memori. Kita menggunakan "bantuan" untuk mengingat rumus-rumus yang sulit dihafal, bantuan disini berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau linking (menghubungkan dengan hal yang lain). Seperti halnya dalam menghafal rumus fisika kita coba untuk menggunakan singkatan, kita dapat membuat rangkaian kata dari rumus S = V x T menjadi Sapu Vivi Terbang. Kita juga bisa menggunakan singkatan seperti halnya menghafal tabel periodik kimia golongan 1A  H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr menjadi HaLiNa Kawin Robi Cs Frustasi. Bisa juga kita menghafal rumus fisika dengan cara mengaitkannya dengan hal lain, contohnya rumus fisika V = I x R kita hubungkan dengan nama buah yaitu buah Pir, kita ganti huruf P dengan huruf V menjadi Vir. Sehingga ketika kita melihat atau mengingat buah Pir kita akan dengan mudah mengingat rumus fisika V = I x R karena sebelumnya kita telah menghubungkan bahwa buah Pir itu adalah rumus fisika Vir atau V = I x R.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun