Jika mendengar kata "Punk" pasti yang terbesit di pikiran kita adalah sekelompok anak muda yang berdandan urakan, tidak mempunyai tujuan hidup, pembangkang dan Anarkis. Mereka seringkali dipandang sebelah mata oleh Masyarakat dan tidak jarang mereka di diskriminasi dan dikesampingkan. Mereka sering dikaitkan dengan tindak Kriminalitas seperti, tukang Copet, Begal, Sekelompok pemuda yang sering tawuran, dan tukang palak. Stereotip Punk sudah terlanjur kotor di pandangan Masyarakat Indonesia. Tetapi tidak sepenuhmya stereotip tersebut benar. Sebelum kita menilai Punk terlalu jauh kita perlu untuk mengetahui apa itu Punk ?, Bagaimana Punk bisa masuk ke Indonesia ?, dan mengapa Punk bisa di cap buruk oleh Masyarakat ?.
Mengenal lebih jauh "PUNK" ?
Punk merupakan sebuah sub-kultur yang lahir di Inggris tepatnya di kota London, sekitar tahun 1970-an. Punk atau Public United Not Kingdom, muncul atas bentuk ketidakpuasan suatu golongan terhadap sebuah budaya yang monoton atau Mainstream, norma-norma sosial yang selalu berkaitan dengan kemapanan, dan ke tidak puasan pada suatu pemerintahan maupun sistem dari pemerintahan itu sendiri. Rasa ketidakpusaan ini mereka salurkan kedalam sebuah musik yang memiliki tempo yang cepat dan energik, lirik yang mengangkat isu-isu Sosial, tema pemberontakan, dan kecemasan. Seperti contohnya band Sex Pistols. Band bentukan Johnny Rotten ini terkenal dengan lagu-lagu nya yang sering menyindir pemerintahan Inggris, Seperti lagu God save the queen, Anarchy in the U.K, Holiday in the sun dan lain-lain. Lagu-lagu yang dibawakan Sex Pistols memang terdengar seperti asal-asalan, dengan vocal yang berantakan, Distorsi yang sangat cadas, dan rata-rata hanya menggunakan 3 Chord saja. Tetapi lirik-lirik yang diciptakan sang Vokalis selalu berhasil dalam mengkritik Pemerintah atas tidak adilnya sistem pemerintahan Inggris terhadap Masyarakat kelas bawah, mereka selalu ditekan oleh aturan-aturan pemerintah yang bersifat tumpul keatas tajam ke bawah. Karena terlalu frontal lagu-lagu Sex Pistols sempat dilarang diputar di radio terbesar saat itu yaitu BBC karena lirik-lirik lagunya yang provokatif dan banyak memakai kata-kata kasar.Kita bisa menarik Kesimpulan jika Punk dibenci karena terlalu vokal dalam menyuarakan ketidakadilan.
Transformasi Punk dari aliran musik sampai ke IdeologiÂ
      Seiring berjalannya waktu Punk sudah bukan menjadi sebuah Genre musik lagi tetapi Punk telah berubah menjadi Ideologi tersendiri. Prinsip Punk yang menjunjung tinggi anti kemapanan sangat disenangi oleh anak-anak muda yang menyukai kebebasan. Punk menjadi pilihan bagi mereka yang tidak suka akan aturan-aturan yang mengekang, dengan menjadi Punk mereka bisa bebas berekspresi. Biasanya anak-anak muda ini identik dengan pakaian urakan dan tidak konvensional, Tubuh yang di Tattoo, Menggunakan tindik di wajahnya, Suka bergerombol dan sering mendengarkan musik keras. Karena penampilan dan kebiasaan mereka yang tidak umum inilah mereka sering dipandang rendah oleh Masyarakat. Penampilan mereka yang urakan ini sering dikaitkan dengan para pemuda yang suka berbuat onar tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Anak-anak Punk justru memiliki jiwa sosial yang Tinggi, mereka memiliki solidaritas yang tinggi dan tidak pernah ragu untuk membantu orang lain.
Awal kemunculan Punk di Indonesia
      Sub-kultur Punk mulai masuk ke Indonesia pada akhir 1980-an. Punk masuk ke Indonesia melalui kaset-kaset musik yang diimpor dari luar Negeri. Punk muncul ditengah Tengah gejolak Orde Baru. Pada saat awal kemunculannya mereka tampil dengan tampilan yang Nyentrik dan berbeda dari lain, memakai Battle vest, Sepatu Boots tinggi, Ikat pinggang berduri, Piercing di wajah, Rambut Mohawk, bertato, dan sering bergerombol di satu tempat. Kemunculan Punk di Indonesia sangatlah berbeda dengan kemunculan Punk di Amerika dan Inggris. Jika di Inggris dan Amerika Punk muncul sebagai bentuk perlawanan rakyat kelas menengah ke bawah terhadap ketidakadilan pemerintah dan kemapanan, di Indonesia Punk muncul melalui mode dan musik. Berbeda dengan Punk yang lahir di Inggris dan Amerika, Punk di Indonesia dibawa oleh orang berada yang telah merasakan Kultur Punk disana. Tetapi seiring berjalannya waktu Pemahaman Punk di Indonesia bukan hanya sebatas Musik dan Mode saja, tetapi sudah menyebar ke pola fikir dan Komunitas-komunitas sosial.
Tidak semua orang bisa menerima kehadiran Punk di Indonesia. Orang-orang sering mengesampingkan kehadiran Sub-kultur yang revolusioner ini. Seperti di negara asalnya Punk di Indonesia berawal dari musik-musik yang revolusioner, tidak terkekang oleh aturan-aturan musik konvensional yang mendewa-dewa kan skill dalam bermain musik.sebelumnya Punk belum begitu dikenal oleh Masyarakat, tetapi musik yang serupa dengan Punk sudah ditemukan salah satu contohnya yaitu musik Trash Metal. di awal tahun 80-an band-band Trash Metal belum begitu banyak seperti sekarang, kita mungkin jarang mendengar beberapa Band Trash Metal yang di gadang-gadang menjadi Band Trash Metal pertama di Indonesia seperti; Sucker Head, Roxx, dan Rotor. 3 Band ini dianggap sebagai pencetus aliran Trash Metal di Indonesia. Band-band ini sering tampil di pub-pub ibu kota. Berkat antusias penonton akhirnya terciptalah Band-Band Punk yang terinspirasi dari ketiga Band Trash Metal tersebut yaitu Antiseptic dan The Stupid. Kedua Band ini menjadi Band Punk generasi awal di Indonesia dan mendapatkan antusias yang ramai dari para Penggemarnya, Seiring berjalannya waktu para penggemar yang antusias dengan keberadaan Band Antiseptic dan The Stupid  membuat semacam komunitas dan menyebarkan Paham Punk nya melalui Fashion dan Musik. Dengan cepat Punk menyebar ke seluruh penjuru negeri, Band-band Punk baru bermunculan dengan cepat. Seperti Turtles Jr, Superman Is Dead, Marjinal, Rocket Rockers segera mencuat ke daratan dan kehadiran mereka disambut hanggat oleh penggemarnya.
Musiknnya yang keras dan liriknya yang berani menjadi alasan mengapa Punk begitu diminati oleh banyak orang, Punk sudah seperti menjadi identitas bagi orang-orang yang sudah muak dengan segala aturan yang monoton, dengan Punk kita bisa mengkritik pemerintah secara terbuka, Hadirnya Punk di Indonesia bagaikan anugerah bagi anak-anak muda di Indonesia. Mereka bisa berekspresi dengan bebas tanpa harus terkekang aturan-aturan formal, Baik itu dalam berpendapat, mengkritisi, berpakaian dan bermusik. Solidaritas mereka biasanya lebih terjaga daripada pemuda-pemuda lainnya, Saya sendiri pernah melihat di daerah dekat rumah saya Ketika ada seorang Wanita paruh baya yang kesulitan untuk menyebrang, saat itu jalanan begitu padat sehingga Wanita Paruh baya itu tidak bisa menyebrang dan hanya bisa menunggu jalanan sepi,Dengan sigap anak-anak punk yang berada disekitar Wanita Paruh baya itu membantu nya untuk menyebrang jalan. Meski penampilan mereka terlihat sangar dan tidak terurus, tetapi mereka mempunyai rasa simpati kepada sesama yang mana anak-anak muda di zaman sekarang jarang sekali memilikii rasa simpati terhadap sesama dan cenderung memiliki sifat Individualis. Meskipun di masa kini Punk sudah jarang kita temui di sekitaran Masyarakat tetapi Ideologi mereka tetap melekat di hati Masyarakat. Mereka mengajarkan kita Prinsip Do It Yourself kepada kita Punk mengajarkan untuk meraih versi kemapanan kita sendiri, tanpa harus mengikuti aturan-aturan yang mengekang, Karena pada dasar nya kebebasan adalah hak bagi semua manusia yang hidup di Bumi. Â Meskipun zaman kian berkembang tetapi Punk tidak pernah mati dan akan terus ada sampai kapanpun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H