Jakarta -- Pandemi corona virus atau yang biasa disebut dengan covid-19 telah terjadi hampir diseluruh dunia, termasuk di Indonesia. Membicarakan covid-19 seakan tidak ada habisnya, apalagi mengenai pro dan kontra covid-19.
Sebagai orang yang terkena langsung dampak dari pandemic covid-19, penjaga warung kopi di daerah Kalisari, Pasar Rebo yang bernama Arya pria asal Jawa Barat tersebut memberikan pemahamannya mengenai covid-19. Beliau mengatakan tidak percaya kepada covid-19.
"dulu saya tidak percaya kalo covid itu ada mas, saya pikirnya ini akal-akalan pemerintah saja, karena salah satu keluarga saya yang meninggal karena sakit jantung tapi di covidkan. skecewa mas, padahal kan udah jelas sakit jantung, bukan kena covid" ujarnya. Beliau juga sering membaca berita-berita tentang pasien yang dicovidkan di rumah sakit.
"saya sering baca berita soal pasien yang dicovidkan, padahal saat ditest hasilnya negative" Sambungnya. Berbeda dengan Arya, salah satu penjaga  warung Madura yang berada di daerah Kalisari bernama Rozak sangat concern terhadap covid-19. Beliau mengatakan kalau covid itu nyata adanya.
"covid itu nyata bang, ada banyak korbannya. Memang ada beberapa orang yang tidak percaya, karena kan kemunculannya yang tiba-tiba di dunia. Aneh aja gitu sama orang-orang kaya gini, tidak percaya covid, tapi percaya dengan santet". Ucap mas-mas Madura tesebut.
Beliau juga berusaha mengedukasi orang-orang disekitarnya agar mematuhi prokes. "yang mau beli diwarung saya wajib pake masker mas, saya juga menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan didepan" sambungnya.
Terlepas dari pro atau contra masyarakat terhadap covid-19, kita harus menghormati opini masing-masing. Yang terpenting, tetap patuhi aturan pemerintah agar pandemic ini cepat berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H