Tujuan Pondok Pesantren
Dalam Islam setiap muslim diharuskan mengembangkan kehidupan mereka antara masalah dunia dan akhirat. Oleh sebab itu, pondok pesantren yang sudah berdiri sejak beberapa abad yang lalu dengan pendirinya seorang ulama' basar dan terkemuka dalam mendirikan pondok pesantren, memiliki tujuan pendidikan yaitu untuk menghasilkan ulama' yang prioritas utama dan menghasilkan muslim yang mampu menyebarkan Islam tanpa harus menjadi ulama'.
Sekalipun tujuan pendidikan di pondok pesantren pada umumnya tidak dinyatakan secara eksplisit, akan tetapi secara implisit tujuan dari pendidikan podok pesantren menghendaki produk lulusan yang independen, berahklak baik serta bertakwa. Dimana antara aspek pendidikan dan pengajaran saling mengisi satu sama lain. Singkatnya dimensi-dimensi pendidikan dalam arti membina budi pekerti anak didik memperoleh posisi yang seimbang disamping dimensi pengajaran yang membina dan mengembangkan intelektual anak didik.
Menurut M.H. Arifin, tujuan pondok pesantren dapat diasumsikan ke dalam dua hal yaitu:
- Tujuan Umum
Membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi mubaligh Islam dalam masyarakat melalui ilmu dan amalnya.
- Tujuan Khusus
Mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang alim dengan ilmu agama yang diajarkan oleh kiai yang bersangkutan serta mengamalkannya dalam masyarakat.
Tujuan Pondok Pesantren
Fungsi pesantren pada masa yang paling awal (masa Syeikh Maulana Malik Ibrahim) berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penyiaran agama Islam. Kedua fungsi ini bergerak saling menunjang, pendidikan dapat dijadikan bekal dalam mengumandangkan dakwah sedang dakwah dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam membangun sistem pendidikan.
Sedangkan menurut Bahri M. Ghozali, dalam bukunya menjelaskan bahwa ada tiga fungsi pondok pesantren, yaitu:
- Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan
Berawal dari bentuk pengajian yang paling sederhana, pada akhirnya pesantren berkembang menjadi lembaga pendidikan secara reguler dan diikuti oleh masyarakat, dengan pengertian memberi pelajaran secara material maupun imaterial, yakni mengajarkan bacaan kitab-kitab kuning. Titik tekan pola pendidikan secara meterial itu adalah diharapkan setiap santri mampu menghatamkan kitab-kitab kuning sesuai dengan target yang diharapkan yakni membaca seluruh isi kitab yang diajarkan segi materialnya terletak pada materi bacaanya tanpa diharapkan pemahaman yang lebih jauh tentang isi yang terkandung di dalamnya.
Pemahaman fungsi pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan terletak pada kesiapan pesantren dalam menyiapkan diri untuk ikut serta dalam pembangunan dalam dibidang pendidikan dengan jalan adanya perubahan sisiten pendidikan sesuai dengan arus perkembangan zaman dan teknologi secara global. Hal ini juga terlihat bahwa sistem pendidikan pondok pesantren terus menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dengan prinsip masih tetap dalam kawasan prinsip agama.
- Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Dakwah
Sebenarnya secara mendasar seluruh gerakan pondok pesantren baik di dalam maupun di luar pondok adalah bentuk-bentuk kegiatan dakwah, sebab pada hakikatnya pondok pesantren berdiri tak lepas dari tujuan agama secara total. Keberadaan pesantren ditengah masyarakat merupakan suatu lembaga yang bertujuan menegakkan kalimat Allah dalam pengertian menyebarkan ajaran agama Islam agar pemeluknya memahami Islam dengan sebenarnya. Oleh karena itu, kehadiran pondok pesantren sebenarnya dalam rangka dakwah Islamiyyah. Hanya saja kegiatan-kegiatan pondok pesantren dapat dikataan sangat beragam dalam memberikan pelayanan untuk masyarakatnya
- Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Sosial
Fungsi pondok pesantren sebagai lembaga sosial merupakan keterlibatan pesantren dalam menangani masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Atau dapat juga dikatakan bahwa pesantren bukan hanya saja sebagai lembaga pendidikan dan da'wah tetapi lebih jauh dari pada itu ada kiprah yang besar dari pesantren yang telah disajikan oleh pesantren untuk masyarakat.
Pengertian masalah-masalah sosial yang dimaksud oleh pesantren pada dasarnya bukan saja terbatas pada aspek kehidupan duniawi melainkan tercakup didalamnya masalah-masalah kehidupan ukhrawi, berupa bimbingan rohani yang menurut Sudjoko Prasodjo merupakan jasa terbesar pesantren terhadap masyarakat desa yakni:
1) Â Kegiatan tabligh kepada masyarakat yang dilakukan dalam kompleks pesantren;
2) Majlis ta'lim atau pengajian yang bersifat pendidikan kepada umum;
3) Bimbingan hikmah berupa nasihat kiai pada orang yang datang untuk diberi amalan-amaan apa yang harus dilakukan untuk mencapai suatu hajat, nasihat-nasihat agama dan sebagainya;
Referensi
Ali Anwar. (2008). Pembaharuan Pendidikan di Pesantren Lirboyo Kediri. Kediri: IAT Press.
Faisal Ismail. (1998). Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis. Yogyakarta: Titian Ilahi Press.