Mohon tunggu...
Raysya Nusa
Raysya Nusa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Gaji Tidak Berbanding Lurus dengan Beban Kerja

5 April 2019   15:25 Diperbarui: 5 April 2019   19:01 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desclaimer : Isnaini Hasan Asy'ari

Bismillah.


Kenaikan gaji tampaknya menjadi salah satu hal yang mengembirakan bagi para karyawan, benarkah selalu seperti itu?

Biasanya kenaikan gaji disebabkan oleh bebarapa faktor yaitu adanya kenaikan UMP/UMK, naik jabatan dll.

Akan tetapi tidak selamanya kenaikan gaji menjadi satu hal yang mengembirakan, biasanya selaras dengan gaji yang bertambah, beban kerja juga akan bertambah. Seseorang yang diberi tanggung jawab  besar harusnya mendapatkan reward/ penghargaan berupa upah/gaji yang sebanding. Selain beban kerja, biasanya kebutuhan dan gaya hidup seseorang juga akan mengalami perubahan setelah mengalami kenaikan gaji.

Yang menjadi pokok masalahnya adalah, apakah seseorang yang beban kerjanya bertambah akan selalu mengalami kenaikan gaji yang berbanding lurus?

EK merupakan karyawan perusahaan swasta di Pontianak yang bergerak dibidang distributor LPG, Ia yang pada saat itu merupakan pegawai baru mendapatkan tanggung jawab  memegang administrasi untuk satu perusahaan. Gaji yang didapat perbulannya sebesar 1,8Jt rupiah, untuk kantor swasta gaji tersebut sudah memenuhi standar dengan beban kerja yang diembankan padanya saat itu.

Lambat laun perusahaan tersebut mengalami perkembangan dan memperluas wilayah bisnisnya, beban kerja juga makin bertambah, akan tetapi perusahaan tidak membuka satupun lowongan pekerjaan, hal ini dilakukan untuk meminimalisir pengeluaran gaji karyawan.

EK yang sudah lebih dari 1 tahun bekerja disana menunjukkan peningkatanan kinerja, sehingga ia diamanahkan untuk memegang tanggung jawab satu perusahaan lainnya dibidang yang sama, dengan begitu ada 2 tanggung jawab perusahaan yang seharusnya diemban oleh 2 orang. Tetapi berdasarkan keputusan perusahaan, beban tersebut hanya dipangku oleh satu orang. Gaji yang awalnya sebesar 1,8jt rupiah, bertambah menjadi 2,5juta, hal ini dinilai tidak sepadan apabila peningkatan beban kerja bertambah 100% tetapi pertambahan gajinya hanya sekitar 30%.

Dalam kasus ini, kebijakan perusahaan tersebut dinilai tidak etis karna menambah beban kerja kepada pegawai dengan insentive yang kecil. Besaran gaji serta insentif yang diterima tidak berbanding lurus dengan pertambahan perkerjaan yang diemban, berbanding lurus artinya dua kuantitas berbanding jika peningkatan dalam satu mengakibatkan peningkatan yang sebanding yang lain. 

Seharusnya perusahaan tersebut berusaha untuk menambah karyawan baru, kalaupun tidak ingin membuka lowongan dengan alasan menghemat waktu dan pengeluaran, perusahaan tersebut haruslah memberikan gaji yang sama besarnya dengan beban kerja yang diemban oleh setiap karyawan, kalaupun tidak memiliki kesanggupan, sekurang-kurangnya pegawai diberi peningkatan gaji sebesar 75% dari kinerja ataupun insentif yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun