Mohon tunggu...
Raymond Latumahina
Raymond Latumahina Mohon Tunggu... -

I write what I think, I talk what I feel.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Krisis Ekonomi sebagai Penyebab Menurunnya Performa Chelsea FC

1 Oktober 2015   21:41 Diperbarui: 1 Oktober 2015   21:41 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyandang status sebagai juara bertahan, bukan jaminan untuk Chelsea FC bisa dengan mudah mempertahankan gelar Liga Inggris. Mengawali musim baru dengan terlunta-terlunta membuat pasukan Jose Mourinho hanya mampu bertengger di posisi 14 klasemen sementara Liga Inggris dengan hanya memetik dua kali kemenangan, dua kali hasil imbang, dan tiga kali kekalahan. 

Hasil buruk ini bisa jadi karena dampak dari krisis ekonomi yang tengah melanda Indonesia. Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah, bisa saja membuat armada The Blues menjadi lesu karena dengan melemahnya rupiah membuat pendukung fanatik Chelsea menjadi enggan untuk membeli pernak-pernik yang dijual klub. Sehingga menyebabkan menurunnya performa Chelsea di Liga Inggris.

Tapi kita tidak sedang membicarakan itu. Biar lah krisis ekonomi ini menjadi pelecut semangat bagi Jokowi cs untuk lebih giat dan memperhatikan sektor ekonomi negara sehingga mampu memberikan terobosan baru bagi dampak krisis ekonomi ini.

Kita sedang membicarakan performa Chelsea Islan yang belakangan ini jarang terlihat di televisi nasional. Maaf, maksud saya performa Chelsea FC di turnamen Piala Presiden Liga Inggris. Hasil buruk yang diraih Chelsea, membuat kans mereka untuk mempertahankan gelar kian semakin sulit. Inkonsisten menjadi pekerjaan rumah bagi Mourinho jika Chelsea tak ingin turun ke kasta bawah. Mourinho harus sesegera mungkin membenahi lini yang menjadi biang kerok dari rangkaian hasil buruk ini. 

Minimnya tambahan amunisi baru serta badai cidera membuat Mourinho harus pontang-panting dalam meracik strategi baru. Belum lagi ditambah masalah internal dengan Eva Carniero. Membuat situasi di ruang ganti Chelsea semakin panas. 

Didatangkannya Pedro dari Barcelona demi menambah daya gedor lini depan Chelsea ternyata belum terlihat signifikan. Meski di pertandingan perdananya bersama Chelsea, Pedro berhasil menjawab ekspektasi publik Stamford Bridge dengan menyumbang sebiji gol dan assist. Tapi bisa saja itu hanya strategi Mourinho untuk membuat fans Chelsea sumringah walau hasil dipertandingan berikutnya, Pedro tak lagi segarang di debutnya.

Terlalu dini memang untuk menyingkirkan Chelsea dari arena pacu perburuan gelar Liga Inggris. Masih banyak pertandingan yang belum dilakoni Chelsea dan berpeluang untuk mendulang poin demi merengsek naik ke peringkat teratas. Tetapi hasil kerja keras Chelsea untuk mempertahankan gelar bisa jadi tinggal harapan jika tidak diikuti oleh pendukung Chelsea untuk menggelar doa bersama di berbagai stasiun televisi nasional dan dihelat setahun tanpa henti. Niscaya dengan berdoa bersama, posisi Chelsea akan setingkat di atas Manchester United, dan dolar bisa turun menjadi Rp.2000

Semoga saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun