Mohon tunggu...
Rayshamita Kayla Mahensahrani
Rayshamita Kayla Mahensahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Jaya

all about life

Selanjutnya

Tutup

Seni

Teater Bukan Tontonan Biasa

19 Desember 2023   22:39 Diperbarui: 20 Desember 2023   16:54 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pertunjukan Teater. Foto oleh Erik Mclean di Unsplash

"The theater is so endlessly fascinating because it's so accidental. It's so much like life"-Arthur Miller

Pernahkah kamu merenung dan memikirkan jika kamu bosan dan ingin mencari hiburan, hal apa yang akan kamu lakukan? Jalan-jalan mengelilingi kota? Pergi ke bioskop? Atau menghabiskan waktu di rumah dengan menonton film dan serial kesukaanmu di layar kaca? Aktivitas tersebut memang sudah menjadi opsi yang umum dan menjadi solusi ketika rasa bosan melanda. Namun, tahukah kamu bahwa ada sebuah pengalaman unik yang mungkin belum pernah terlintas di pikiranmu dan bisa menjadi suatu pilihan menarik? Sebuah pengalaman yang akan membawamu merasakan indahnya perpaduan antara seni dan interaksi langsung yang menampilkan gerak, tari, nyanyian, dialog, serta akting secara langsung dihadapanmu. Ya, hal tersebut bisa kamu rasakan ketika menonton pementasan teater. Setiap embusan napas, gerak tubuh, dan kata-kata yang disaksikan secara langsung bisa membawamu terbawa dan masuk ke dalam alur cerita yang hidup.

Namun, di tengah arus digital yang perkembangannya kian maju, seni pertunjukan teater mulai tergeser karena banyaknya alternatif hiburan digital yang lebih cepat dan mudah diakses. Berbagai situs streaming di internet sudah menyediakan tontonan dengan berbagai genre. Kalangan muda yang sudah terbiasa terpaku dengan media digital mungkin menganggap teater sebagai bentuk seni yang ketinggalan zaman. Padahal, pementasan teater bukan hanya sekadar tontonan biasa, lo sobat. Teater memiliki peran penting dalam melestarikan dan menjaga warisan budaya. Pementasan teater sering kali mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan kreativitas suatu masyarakat yang bisa menjadi wadah untuk mengenalkan budaya tersebut kepada generasi penerus bangsa.

Sayangnya, dilansir dari DataIndonesia.id berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 jumlah masyarakat Indonesia yang pernah menonton pertunjukan seni teater hanya sebesar 3,34%. Persentase tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah penonton film, yakni 63,61%. Data ini menggambarkan adanya ketidakseimbangan yang signifikan antara popularitas seni teater dan industri film di Indonesia. Fakta ini tidak mengherankan karena seiring perkembangan zaman, media seperti film lebih mudah diakses. Selain itu, pertumbuhan industri film yang pesat menjadikan tontonan ini lebih menarik di mata kalangan muda.

Lalu, apakah kondisi seperti ini dibiarkan saja? Bagaimana jika seni teater di Indonesia semakin pudar eksistensinya? 

Perlu kita ketahui sobat, seni teater itu tidak kuno dan tidak ketinggalan zaman. Seni teater dapat berkembang mengikuti perubahan zaman, lo! Pertunjukan dalam teater dapat menyesuaikan dengan kondisi sekarang dari segi bahasa, penyampaian cerita, atau pemilihan tema. Lihat saja pertunjukan Blue Man Group, The Lion King, dan War House. Pertunjukan teater tersebut dikemas dengan kesan modern dan tampilan yang menarik. Pertunjukan disiapkan secara mendetail mulai dari penggunaan kostum yang unik, properti yang mendukung, dan musik yang mengesankan sehingga mendapatkan kesan modern sekaligus membuat penonton terbawa suasana dan merasa terlibat dalam adegan yang dipertunjukkan.

Pertunjukan Teater The Lion King. Sumber foto: https://www.thelionking.co.uk/ 
Pertunjukan Teater The Lion King. Sumber foto: https://www.thelionking.co.uk/ 
Pertunjukan Teater War Horse. Sumber foto: https://www.warhorseonstage.com/ 
Pertunjukan Teater War Horse. Sumber foto: https://www.warhorseonstage.com/ 

Jika sobat masih merasa teater adalah sesuatu yang ketinggalan zaman, singkirkan dulu pandangan itu! Percayalah, terdapat keindahan seni yang bisa menghadirkan pengalaman yang mendalam dan tak terlupakan di balik setiap adegan dan dialog yang kalian saksikan. Akan tetapi, saat ini teater menghadapi tantangan eksistensi yang signifikan karena berkaitan dengan perubahan tren hiburan dan pergeseran minat masyarakat. Eits, jangan khawatir! Sebagai generasi muda kita bisa memiliki peran penting dalam membantu melestarikan dan membangkitkan kembali eksistensi pertunjukan teater di Indonesia. Inilah saatnya kalangan muda berperan aktif untuk membangkitkan seni teater Indonesia di tengah arus digital! Simak cara-cara berikut, yuk!

Pertama, aktif terlibat dalam teater. Bagi kalian yang ingin mencoba dan menambah keterampilan baru, teater bisa menjadi pilihan yang tepat. Cobalah bergabung dengan kelompok teater lokal yang ada disekitarmu dan ambil bagian yang kamu sukai dalam produksi maupun pertunjukan teater, seperti menulis skenario, merancang tata panggung, membuat desain kostum, atau menjadi aktor dalam sebuah pementasan. Mengutip dari laman American Aliance For Theatre & Education, beberapa penelitian telah membuktikan hubungan antara keterlibatan drama atau teater dengan prestasi akademik siswa. Anak-anak yang sering berpartisipasi dalam pementasan teater mengalami peningkatan pemahaman membaca dan penguasaan materi dibandingkan dengan teman-teman mereka yang tidak terlibat dalam seni. Hal ini ditunjukkan dengan nilai tes standar pada komponen verbal yang lebih tinggi. Fakta ini tidak mengherankan karena dalam memainkan sebuah peran, seseorang perlu membaca naskah, mendalami karakter, memahami konteks cerita, dan menguasai dialog. Hal ini yang dapat memperkuat kemampuan pemahaman membaca dan penguasaan materi pada anak karena mereka terbiasa untuk terlibat secara aktif dalam menginterpretasi teks dan memahami aspek-aspek dalam bacaan. Jadi, terlibat dalam teater punya segudang manfaat, lo!

Kedua, hadir dan berpartisipasi dalam festival pertunjukan teater. Dukung dan saksikan apabila ada acara pertunjukan teater, baik lokal ataupun nasional. Festival teater dapat menjadi ajang untuk menarik perhatian banyak orang terhadap seni teater. Seperti yang dicantumkan pada laman BantenNews.co.id dalam artikel berjudul "Festival Teater Banten Dorong Eksistensi Teater di Banten", festival teater memiliki peran penting dalam mempertahankan dan memajukan keberlanjutan seni teater. Peran ini sangat mungkin untuk terwujud karena dalam festival teater seringkali menampilkan beragam pertunjukan dari berbagai genre dan gaya seni sehingga festival teater dapat menjangkau berbagai selera penonton dan membuka peluang bagi masyarakat awam yang belum terbiasa dengan seni teater untuk menemukan sesuatu yang sesuai dengan preferensi mereka. Festival teater juga dapat menggugah rasa ingin tahu dan mendorong eksplorasi lebih lanjut terhadap dunia teater.

Ketiga, gunakan media sosial untuk mempromosikan seni teater. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Satrio dan Dwi (2022) pada artikel jurnal yang berjudul "Kegiatan Promosi Teater Gembok Melalui Media Sosial Instagram dalam Menarik Minat Penonton Masyarakat Kota Palembang", menunjukkan promosi teater di media sosial berhasil menarik minat menonton masyarakat. Hal ini sangat mungkin terjadi karena di era digital yang terus berkembang, media sosial telah menjadi alat yang efektif untuk menjangkau khalayak luas. Cobalah perhatikan, apakah ada kalangan muda di sekelilingmu yang tidak memiliki akun media sosial? Rasanya mustahil, deh! Media sosial yang biasa kamu gunakan untuk membagikan kegiatan sehari-hari bisa dijadikan salah satu wadah untuk mempromosikan teater. Kamu bisa membagikan cuplikan pertunjukan, video di balik layar, dan informasi serta fakta menarik terkait pertunjukan teater di berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Membuat video cuplikan yang menarik dan postingan kreatif dapat menarik perhatian pengguna media sosial, terutama kalangan muda yang aktif di platform tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun