Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk program pengabdian kepada masyarakat yang menjadi salah satu dari kurikulum pendidikan dan menjadi syarat kelulusan di Program Sarjana yang ada di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Tujuan diadakan KKN adalah untuk menyalurkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah dipelajari selama di bangku perkuliahan. Program KKN ini diselenggarakan Oleh Univertias 17 Agustus 1945 selama 12 hari yang dimulai pada tanggal 10 juli -- 21 juli 2024, yang bertempatan di Desa Wiyu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. KKN ini setiap kelompok diikuti oleh sekitar 34 orang dan dibagi menjadi 12 Sub kelompok, setiap anggota sub kelompok terdiri dari 2-3 orang dan memiliki program kerja yang bebeda -- beda disetiap sub kelompoknya. Pada kelompok 8 ini memiliki 3 anggota kelompok yang terdiri dari Rizky Nurhaliza, Rayoeng Dwi Chaerunnisya, dan Wulan Rizki Apriyati yang dibimbing oleh Bapak Zida Wahyuddin S.Pd., M.Si. Yang memiliki program kerja "Inovasi Pembuatan Briket Arang Dari Bonggol Jagung".
Desa Wiyu di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto adalah desa yang memiliki potensi yang besar dalam berbagai sektor mulai dari pertanian, pariwisata, hingga pelestarian budaya. Di desa wiyu memiliki 3 dusun yaitu Dusun Briti, Dusun Wiyu, Dusun Tlebuk. Sub Kelompok 8 terpilih untuk di Dusun Tlebuk. Dusun Tlebuk memiliki beberapa hasil pertanian seperti pertanian sayur, padi, dan  jagung. Menurut petani jagung ada masalah terhadap bonggol jagung yang terus menjadi limbah. Maka dari itu Sub kelompok 8 melihat potensi besar dalam memanfaatkan limbah bonggol jagung untuk pembuatan briket arang, "Ujar Rayoeng Dwi Chaerunnisya, Koordinator Sub Kelompok 8". Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi limbah bonggol jagung dan menghadirkan sebuah energi alternatif..
Setiap tahunnya panen dan produksi jagung dapat menghasilkan limbah bonggol jagung yang sangat melimpah, sehingga jika limbah tidak dimanfaatkan maka limbah tersebut dapat menimbulkan masalah lingkungan. Maka memiliki Inovasi Pembuatan Briket Arang Dari Bonggol Jagung memiliki ide yang signifikan, sebelumnya petani yang hanya dapat membuang limbah bonggol jagung. Kini, dapat menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat memanfaatkan limbah tersebut sehingga dapat menambah pendapatan. Jadi bonggol jagung yang dulunya cuma hanya menjadi limbah dilingkungan masyarakat dan tidak memiliki nilai jual. Kini, dapat menjadi sebuah produk yang dapat memiliki nilai jual dan dapat memiliki potensi ekonomi yang besar.
Produksi arang briket dari bonggol jagung dapat melibatkan beberapa tahap penting , yang ber awal dari prngumpulan dan pengeringan bongol jagungnya, hingga proses karbonisasi dan pencetakan menjadi briket. Kerja sama antara sub kelompok 8 dan karang taruna dusun tlebuk memastikan setiap tahap dilakukan dengan cermat untuk menghasilkan briket yang berkualitas.
Briket arang dari bonggol jagung dapat memiliki keunggulan dibandingkan arang yang terbuat dari kayu biasa antara lain :
1. Briket arang dari bonggol jagung memiliki daya tahan bakar yang lebih lama dan juga menghasilkan panas yang lebih merata dan dapat membuat ramah lingkungan.
2. Pebuatan briket arang dari bonggol jagung dapat meningkatkan ekonomi baru pada masyarakat pedesaan.
3. Briket arang juga dapat berkontribusi pada pengurangan emisi gas pada rumah kaca.
Dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan di Desa Wiyu , Sub Kelompok 8 menyadari bahwa inovasi dalam pngelolaan limbah bonggol jagung menjadi briket arang adalah langkah positif menuju pemanfaatan limbah bonggol jagung, selain itu juga dapat memberikan pelatihan tentang pengolahan limbah bonggol jagung menjadi briket arang dan juga dapat meningkatkan ekonomi baru pada masyarakat di Desa Wiyu Khusunya di Dusun Tlebuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H