Mohon tunggu...
Raynar Andaru Ahnaf
Raynar Andaru Ahnaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka olahraga, travelling, pecinta alam, dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adab Membaca Al-Qur'an

12 Oktober 2024   19:35 Diperbarui: 12 Oktober 2024   19:40 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Inilah secuil adab yang berharga yang disadur dari kitab popular ulama bermadzhab Syafi'i yakni Imam Abu Zakariya Yahya bin Sharaf An-Nawawi dalam kitab beliau At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an. Ada dua puluh tujuh adab yang semestinya Anda Simak dan baca secara seksama guna memudahkan hafalannya, bacaannya. Adab-adab itu adalah:

  • Pentignya Keikhlasan
  • Orang yang membaca Al-Qur'an hendaknya merasa sedang bermunajat kepada Allah Ta'ala. Hatinya merasa seperti orang yang melihat Allah. Walaupun ia tidak melihat Allah, Allah melihatnya. Allah Ta'ala berfirman:

  • "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus......" (QS. Al Bayyinah: 5)

  • Rasulullah SAW bersabda, "Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun, jika engkau tidak bisa melakukannya, maka sesungguhnya Dia melihatmu".

  • Duduk Menghadap Kiblat
  • Orang yang membaca Al-Qur'an di luar shalat, dianjurkan menghadap kiblat. Disebutkan dalam hadits Ath-Thabrani yang artinya:

  • "Sebaik-baik majelis adalah yang menghadap kiblat". (HR. Ath-Thabrani)

  • Duduklah dengan tenang, berwibawa, dan menundukkan kepala
  • Posisi duduknya sama seperti duduk di hadapan guru. Inilah adab yang paling sempurna. Namun, boleh juga membaca Al-Qur'an dengan berdiri, berbaring, di atas kasur, dan lain-lain.


  • Memperbagus Suara
  • Orang yang membaca Al-Qur'an dianjurkan untuk memperbagus suaranya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

  • "Hiasilah Al-Qur'an dengan suara-suara kalian".  (HR. Abu Dawud)

  • Dalam sabda yang lain:

  • "Siapa yang tidak membaca Al-Qur'an dengan suara merdu, ia bukan golongan kami". (HR. Abu Dawud)

Adapun membaca Al-Qur'an dengan nada. Jika terlalu memanjangkan bacaan hingga melampaui batasnya, maka hukumnya makruh. Namun, jika tidak sampai melampaui bacaan hingga melampaui batasnya,  maka hukumnya tidak makruh. Jika nada bacaan tidak mengeluarkan bacaan dari lafal dan membacanya secara perlahan, maka hukumnya mubah karena dengan nada ini akan semakin memperindah bacaan.

Kesimpulan

Sebelum kita membaca Al-Qur'an, hendaknya kita memahami urutan-urutan/hal-hal yang harus di perhatikan sebelum membaca Al-Qur'an.

Sumber

https://yufidstore.com/products/buku-saku-adab-pembaca-al-quran-pqs?srsltid=AfmBOorh_muHy2VSdDEJ0ydj6SXO2F8_2Pc4HJcJJ-YcylWWmIhjNBub

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun