Mohon tunggu...
Raymond Ramadhany
Raymond Ramadhany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Editor dan Design Grafis

Musik, Game and Design Grafis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Ekologi Media: Dampak Teknologi terhadap Masyarakat

18 November 2024   19:01 Diperbarui: 18 November 2024   19:47 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi media memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Saat ini, dunia telah berubah dengan hadirnya teknologi digital yang mengubah cara kita berhubungan dan berkomunikasi satu sama lain. Untuk memahami perubahan ini, kita bisa menggunakan cara pandang yang disebut ekologi media. Cara pandang ini membantu kita melihat bagaimana teknologi seperti handphone, internet, dan media sosial mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Perspektif Ekologi Media adalah sebuah pendekatan yang mempelajari hubungan antara teknologi media dengan masyarakat dan lingkungannya, dengan fokus pada dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan dan evolusi teknologi tersebut. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Neil Postman, yang mengacu pada cara media membentuk dan memengaruhi pola berpikir, budaya, dan struktur sosial masyarakat.

Ekologi media memandang bahwa teknologi bukanlah sekadar alat netral, melainkan menciptakan lingkungan yang mempengaruhi persepsi, perilaku, dan nilai-nilai masyarakat. Misalnya, kehadiran media sosial telah mengubah konsep privasi, cara orang membangun identitas, dan pola interaksi sosial.

Perkembangan teknologi digital telah menciptakan ketergantungan baru. Smartphone dan internet telah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini membawa dampak ganda di satu sisi memudahkan akses informasi dan komunikasi, namun di sisi lain dapat menimbulkan kecemasan digital ketika terputus dari perangkat teknologi.

Marshall McLuhan, seorang pemikir utama dalam teori ekologi media, mengatakan bahwa "the medium is the message". Artinya, teknologi media itu sendiri memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan pesan yang disampaikan. Sebagai contoh, televisi bukan hanya alat untuk menyiarkan acara, tetapi juga menciptakan budaya visual yang mendominasi cara manusia memproses informasi. Hal ini berlanjut ke era digital di mana internet menjadi ekosistem baru yang membentuk pola pikir generasi muda.

McLuhan menyatakan bahwa media bertindak sebagai perpanjangan indera manusia dari tiap era yaitu:

1. Era tribal, Era ini ditandai dengan tradisi lisan. Orang belum mengenal tulis menulis. Di masa ini, menurut McLuhan, budaya berpusat pada telinga. Orang mendengar tanpa memiliki kemampuan untuk menyensor pesan-pesan. Konteks komunikasi hanya bersifat tatap muka. Ini yang membawa masyarakat kolektif.

2. Era melek huruf, Ini adalah era di mana komunikasi tertulis berkembang pesat dan mata menjadi indera yang dominan. Zaman ini ditandai dengan pengenalan abjad. Konteks komunikasi sosial sudah bersifat tidak langsung karena dapat diwakili oleh tulisan. "Dunia tertulis" memberi konsekuensi lahirnya masyarakat individualistik.

3. Era cetak, McLuhan menyebut buku sebagai "mesin pengajar pertama" di era ini. Segala macam tulisan dapat diduplikasi dengan jumlah yang banyak. Di era ini teknologi yang utama adalah percetakan dengan mengandalkan penglihatan sebagai indera yang dominan. Sama dengan era melek huruf.

4. Era elektronik, Media menjadi perpanjangan hampir seluruh indera manusia di era ini. Telepon dan radio perpanjangan tradisi lisan. Televisi perpanjangan penglihatan dan pendengaran. Komputer/internet juga hadir sebagai perpanjangan seluruh indera dengan menggabungkan ragam media (cetak, audio, visual) hingga ia disebut multimedia.

Untuk mengelola dampak teknologi, penting bagi masyarakat untuk memiliki kesadaran kritis terhadap media. Edukasi literasi digital harus ditingkatkan agar individu dapat memahami cara kerja teknologi, mengenali bias dalam media, dan menggunakan teknologi secara bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun