Mohon tunggu...
Raymond Liauw
Raymond Liauw Mohon Tunggu... -

Anak rantau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tragedi Charlie Hebdo - Paris

15 Januari 2015   16:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:06 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sangatlah tidak etis dan tidak berkeprimanusiaan bila pemerintah negara negara Eropa dengan sengaja langsung melarang para immigrant untuk datang ke negaranya. Hal ini juga bertentangan dengan Human Right. Namun, pokok masalah yang terjadi saat ini dimana ekonomi dunia masih belum pulih adalah masyarakat Eropa merasa para immigrant telah “merampok” lapangan pekerjaan mereka. Dengan kata lain, para immigrant memiliki pekerjaan sementara orang orang asli Eropanya sendiri banyak yang menganggur.

Dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan seakan telah membuat para pemimpin negara negara Uni Eropa merasa frustasi dan sepertinya ingin menciptakan suatu keadaan yang dapat menarik simpati dunia.

Apa yang terjadi di Perancis baru baru ini sangatlah menyedihkan, dimana kantor majalah Charlie Hebdo di kota Paris diserang secara brutal oleh mereka yang disebut sebagai teroris karena telah memuat karikatur Nabi Muhammad yang dianggap telah melukai hati umat Muslim. Tindakan kekerasan brutal ini kemudian dipolitisir dan media juga cenderung mengeksploitasi isu-isu negatif mengenai ajaran Islam.

Berbagai pro dan kontra komentar masyarakat dunia saling menyalahkan, saling menghujat bahkan saling mengutuk antar pemeluk agama.

Seminggu setelah kejadian itu, kantor redaksi tersebut justru malah dengan sengaja memuat sampul majalah dengan karikatur Nabi Muhammad sebanyak 3 juta exsemplar dari yang biasanya dicetak hanya 60 ribu exsemplar. Saya cuma dapat mengatakan “Wooww..........”, suatu peningkatan jumlah cetak yang sangat fantastis dan boleh dikatakan hampir tidak masuk akal.

Munculnya situasi dimana sebagian masyarakat dunia menghujat ajaran Islam yang kemudian dikaitkan dengan issu teroris adalah Situasi yang sebenarnya diinginkan oleh pemerintah negara negara Uni Eropa.

Jadi, semakin umat Muslim marah dan balas dendam dengan melakukan aksi kekerasan maka pemerintah Eropa akan semakin merasa senang karena aksi kekerasan tersebut dapat dijadikan alasan kuat untuk mengusir para immigrant atau langsung menghentikan arus immigrant dari Afrika dan Timur Tengah ke tanah Eropa, dengan tujuan utamanya yang tak lain dan tak bukan adalah untuk menciptakan Lapangan Tenaga Kerja bagi masyarakat Eropa, bukan untuk para immigrant.

Bila semuanya ini berjalan sesuai dengan skenario, maka diharapkan dalam 3 – 5 tahun ke depan ekonomi masyarakat Eropa akan kembali meraih puncak. Bahkan, negara Yunani-pun akan berkokok.

Sedangkan ajaran agama Islam yang Rahmatan Lil Alamin itu sendiri tidak akan pernah lenyap dari benua Eropa, namun sebaliknya dikala ekonomi dunia khususnya di daratan Eropa kembali bersinar maka jumlah pemeluk agama Islam di sana akan kembali meningkat pesat. Sejarah telah membuktikan bahwa Islam pernah menjadi bagian dari benua Eropa khususnya di Semenanjung Iberia yang kini menjadi negara Spanyol dan Portugal.

Bagaimanapun juga, apapun alasannya melakukan penghinaan / mengolok olok / atau menghujat seorang Nabi adalah suatu tindakan tidak bermoral dan tidak berakhlak.

Terlepas dari keimanan Katholik saya, analisa ini adalah pandangan saya murni sebagai seorang ekonom dan pemantau pergerakan bursa saham perbankan di Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun