Pada berbagai aspek kehidupan di era modernisasi tidak akan luput dari penggunaan komputer/laptop. Hal ini karena kita dituntut untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan untuk duduk lebih dari 8 jam di depan layar monitor. Hal ini tentunya sangat dirasakan oleh para pekerja kantoran dan juga para mahasiswa yang sebagian besar waktunya menggunakan laptop/komputer baik untuk bekerja atau mengerjakan tugas. Dan untuk waktu yang tersisa akan digunakan untuk duduk di kendaraan, makan, tidur, ataupun kegiatan hiburan.
Bila hal ini dibiarkan tanpa ada peregangan atau olahraga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang bisa datang kapan saja. Salah satu masalah yang timbul akibat kebanyakan duduk adalah terjadinya gangguan pada tulang belakang. Cervical Syndrome merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan terjadinya perubahan pada jaringan lunak yang mengelilingi dan tulang belakang leher oleh serangkaian gangguan.Â
Penyebab utama terjadinya penyakit ini sebenarnya adalah spondilosis servikal yaitu perubahan degeneratif. Hal ini juga dapat menyangkut usia karena ketika seseorang bertambah usia bantalan leher tersebut dapat menipis akibat kurangnya cairan. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya nyeri pada leher yang menjalar ke bahu dan lengan sesuai dengan radiks yang  terkena.Â
Melansir Mayo Clinic, penyakit ini umumnya menyerang orang yang berusia senja. Lebih dari 85 persen pasien cervical syndrome adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun. Cervical Syndrome menyerang bagian tulang punggung tepatnya pada leher atau servikal. Tulang servikal terbentuk dari 7 tulang (vertebra) yang terpisahkan oleh diskus.
Gejala Cervical Syndrome
Gejala yang timbul dari penyakit ini dapat berupa rasa nyeri yang timbul pada bagian punggung tepatnya dari leher belakang hingga punggung. Rasa nyeri ini dapat membuat ketegangan otot berlebih yang terjadi pada bagian servikal atau tulang belakang leher. Hal ini akan menyebabkan gerakan terbatas pada leher seseorang. selain itu akan timbul gejala lain seperti telinga berdengung, penglihatan menjadi kabur, dan sakit hebat pada kepala. Jika hal ini langsung ditangani dengan cepat maka hanya butuh menjalankan prosedur fisioterapi untuk penyembuhan. Atau dengan mengonsumsi obat pengendali rasa nyeri dan anti radang Namun, jika penyakit ini semakin parah maka sebagai kompleks leher sakit membawa resiko menjadi kronis (untuk tanda-tanda bahaya) bahkan sampai melakukan prosedur operasi. Selain itu, hal ini dapat membuat seseorang harus menjalani prosedur pemeriksaan radiografi untuk dapat melihat anatomi dan kelainan-kelainan lain yang kemungkinan terjadi pada tulang servikal.
Cervical Syndrome Dalam Lingkup Radiologi
Diperlukan dilakukannya suatu tindakan dalam ranah radiologi untuk mengetahui lebih dalam terkait gangguan yang terjadi pada tulang servikal. Prosedur Pemeriksaan Radiografi pada Os. Cervical merupakan suatu prosedur teknik pemeriksaan secara radiografi menggunakan pesawat sinar-X yang akan menghasilkan suatu citra sehingga dari hasil evaluasi dapat diketahui lebih jelas mengenai anatomi dan kelainan yang terjadi pada Os. Cervical. Pada indikasi Cervical Syndrome proyeksi yang digunakan adalah proyeksi AP, Lateral, dan Oblique. Proyeksi AP dapat memperlihatkan jarak antara pedikel tulang dan diskus intervertebralis. Sementara Proyeksi Lateral baik untuk mengevaluasi intervertebral joint spaces dan zygapophyseal joint. Proyeksi Oblique akan bagus untuk mengevaluasi foramen intervertebralis  (Bontrager, 2014). Hasil tersebut akan dibaca dan dievaluasi oleh dokter spesialis radiologi. Dengan ketiga proyeksi tersebut dapat memperlihatkan tulang servikal dari berbagai posisi sehingga dapat dengan tepat mengevaluasi kelainan yang terjadi. Dengan demikian radiologi memiliki peran dalam pemeriksaan lebih lanjut pada kelainan Cervical Syndrome.Â
 Mencegah Cervical Syndrome
Seperti pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati maka diperlukan tindakan guna mencegah penyakit cervical syndrome. Hal ini, tentunya agar tidak memperparah penyakit ini hingga harus melakukan prosedur pemeriksaan radiografi agar menghindari semua hal yang dapat menyebabkan terjadinya Cervical syndrome. Adapun cara-cara sederhana untuk menghindari penyakit ini seperti mengatur posisi duduk tegak yang baik dan benar, posisi kepala dan pandangan lurus ke depan serta hindari bersandar, membungkuk atau miring agar tidak terjadi perubahan struktur pada tulang belakang yang dapat menimbulkan gangguan pada tulang belakang lainnya. Selain itu, dibutuhkan peregangan pada sela waktu dan olahraga guna menjaga tubuh agar tetap bugar dan tidak tegang akibat stress.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI