A visual narrative (also visual storytelling) is a story told primarily through the use of visual media
Terdapat ungkapan asing yang mengatakan, "picture speaks louder"
Banyak penggiat visual yang acap kali menggunakan quote di atas untuk menggambarkan bahwa visual (gambar) memiliki makna yang luar biasa. Bagi para penggemar fotografi tentu tidak asing dengan istilah tersebut, bahkan banyak fotografer yang berpegang teguh bahwa visual dapat membahasakan makna yang ada. Namun banyak orang mengesampingkan narasi yang bisa dibangun agar picture speaks louder than ever before.
APA ITU VISUAL STORYTELLING?
Narasi visual atau yang bisa disebut juga sebagai visual storytelling merupakan kisah yang diceritakan terutama melalui penggunaan media dengan basis visual. Cerita dapat diceritakan melalui fotografi, ilustrasi, grafik, bahkan video sekalipun. Mengutip tulisan Visual Storytelling: The Key Weapon to Content Marketing, bahkan aspek visual lain seperti tipografi dan warna dapat dikolaborasikan dengan foto, video, maupun ilustrasi.
Teknik bercerita dengan visual sudah lama menjadi salah satu metode penyampaian pesan, namun baru-baru ini sedang marak dilakukan lagi. Era informasi saat ini membuat visual kembali muncul sebagai penengah terhadap banyaknya informasi yang berkembang.
Mengutip tulisan Visual Storytelling: The Key Weapon to Content Marketing, saat ini penting memiliki visual content marketing. Singkatnya visual content marketing merupakan konten marketing dengan penekanan pada visual ditambah penggunaan elemen grafis.
APA YANG BUKAN VISUAL STORYTELLING?
Visual storytelling rupanya tidak sama dengan hanya sekedar desain grafis tanpa makna. Mengutip dari Visual Storytelling: A Brief Practical Guide menyebutkan bahwa ketika membuat visual storytelling bukan melulu mengenai sesuatu secara estetika menarik, bukan juga mengenai suatu branding, atau gaya-gayaan saja. Melakukan visual storytelling memerlukan makna, ketika bisa memunculkan kedekatan antara cerita dengan fakta yang berkembang akan menambah keterlibatan emosi dari khalayak yang dituju.
MENGAPA VISUAL?