Sejarah dan Perkembangan Internet
Sejak kapan sih internet mulai ada? Pada abad ke-21, komputer jadi media yang sangat konvensional di dunia, apalagi ditambah dengan hadirnya internet di dunia. Pengertian mudahnya, jaringan internet adalah jaringan komputer yang bisa menghubungkan komputer di seluruh dunia, sehingga kita bisa mengakses pelbagai jenis informasi dengan cepat. Hal ini kemudian memunculkan bentuk interaksi yang berbeda, dunia serasa tidak memiliki batasan lagi karna hadirnya internet di hidup manusia.
Menurut Sumargono dalam jurnalnya, tahun 1957 DoD AS (Departement of Defense) membentuk ARPA (Advanced Research Projects Agency) sebgai tanggapan terhadap peluncuran satelit Sputnik milik Uni Soviet. Tujuannya untuk menghubungkan para peneliti untuk mengakses ke pusat data komputer. Namun pada perkembangannya, kegiatan ini menghubungkan jaringan akademisi lainnya yang terdiri dari universitas di Amerika. Hal-hal berikutnya menjadi sejarah, karena jaringan internet berkembang sangat pesat, tidak hanya untuk akademis, namun juga ekonomi serta bisnis.
Perkembangan Internet di Indonesia
Terus kapan internet masuk ke Indonesia? Pada awal 1990-an jaringan internet di Indonesia mulai dipakai. Berdasarkan catatan dari APNIC (Pusat Jaringan Asia Pasifik), internet protocol (IP) pertama dari Indonesia didaftarkan atas nama Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988 dengan kode UI-NETLAB. Gustino dalam bukunya mencatat Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Firman Siregar, Adi Indrayanto, RMS Ibrahim, merupakan nama-nama tokoh pembangunan internet di Indonesia. Internet mulai dikenal oleh publik ketika terdapat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet yang berdiri pada tahun 1994.
Pada tahun-tahun berikutnya pengguna jaringan internet semakin meluas di Indonesia. Pada tahun 1995, Pusat Industri dan Perdagangan Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Bina Mitra Sejahtera mendata bahwa ada sekitar 10.000 pengguna yang tersambung ke internet, dan pada tahun 1997 angka itu menjadi 100.000. Sementara itu menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada akhir tahun 2001 mencapai 2,4 juta orang. Meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2000 yang hanya sebesar 1,9 juta.
Republika, pernah mendengar nama itu? Bagi yang suka membaca berita online mungkin tidak asing dengan nama itu. Ternyata, media pertama yang hadir di internet adalah Republika Online (www.republika.co.id) pada tahun 17 Agustus 1994. Dua tahun berselang, para pekerja di Tempo mendirikan tempointeraktif setelah dibredel versi cetaknya oleh pemerintah rezim orde baru. Diikuti oleh Bisnis Indonesia yang meluncurkan situs web pada September 1966. Tak hanya di ibu kota saja, Sumatera Utara melalui Waspada Online mengeluarkan situs web pada tahun 1977, lalu tak lama Kompas Online muncul ke permukaan pada Agustus 1977.
Media online yang dulu sifatnya stasis, kenapa? Karena cuma memindahkan isi konten pada versi cetak menuju online. Internet yang belum banyak dikenal masyarakat di Indonesia menjadi penyebabnya, pun belum terdapat iklan-iklan yang bisa menghasilkan keuntungan bagi para pemilik media. Sifat statis ini berubah ketika detik.com muncul ke permukaan pada Juli 1998. Berbeda dengan media online yang sudah lebih dulu berdiri, detik.com tidak memiliki versi cetak. Berbekal konsep media yang tidak bisa dibredel oleh pemerintah, serta menghadirkan informasi cepat tanpa perlu menunggu proses cetak, Budiono Darsono bersama tiga kawannya memberanikan diri membuat detik.com.
Indonesia lalu banyak memunculkan media online, situs-situs berita mulai ramai lahir. Tidak hanya anak-anak nekat yang mencari peruntungan, tapi juga investor berkantong tebal berusaha menjadi yang terbesar. Tapi pada tahun 2002 karna tidak adanya keseimbangan antara bisnis dan kegiatan media, banyak media online yang gulung tikar karna biaya operasional terlalu tinggi. Media besar seperti kompas.com, tempointeraktif, serta detik.com, masih tetap bertahan memiliki sumber daya yang memadai.
Media online di Indonesia terus berkembang pesat hingga tahun 2018, dan akan terus berkembang selama jaringan internet tetap digunakan manusia di dunia. Kemudahan penyebaran informasi, akses pendidikan, serta hiburan harus tetap ada dalam tiap filosofi media di dunia karena dapat menjadi alat untuk edukasi manusia. Sejarah harus terus diukir, serta memberikan hal terbaik dalam setiap ukiran sejarah.