Mohon tunggu...
Rayi Angger
Rayi Angger Mohon Tunggu... Penulis - Halo

mengabadikan momen itu, asik!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

INILAH MEDIA BARU: Istilah Asing, Namun Kita Konsumsi Setiap Hari

20 Agustus 2018   22:15 Diperbarui: 28 Agustus 2018   10:49 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

New Media nampaknya asing terdengar di benak kita, tidak banyak ditemukan istilah tersebut dalam buku ataupun informasi yang beredar. Namun, dari istilahnya saja mungkin kita bisa memperkirakan apa maksud dari topik yang akan dibahas. Lalu seperti apa New Media itu? Apakah kita termasuk menjadi bagian dari New Media?

Satu hal yang tidak asing lagi bagi kita adalah media. Pada era digital seperti sekarang ini, masyarakat mengonsumsi informasi dari banyak sumber media. Umumnya ketika ditanya tentang media, maka akan mengarah pada media cetak maupun penyiaran. Media cetak maupun penyiaran dapat dikatakan konvensional, karena sejak tahun 1980-an mulai dikenal luas istilah New Media atau media baru. Terjadi pergeseran media semenjak adanya era baru ini, karena pada tahun tersebut teknologi mulai merambah kehidupan manusia. Pergeseran ini dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:

  • Pergeseran Moderenitas menuju Posmoderenitas, terdapat pergantian secara struktural di dalam kehidupan sosial serta ekonomi sejak tahun 1960-an. Media baru dinilai sebagai penanda adanya perubahan dalam hal estetika dan ekonomi.
  • Intensifnya proses dari globalisasi, media baru menyumbang penyebaran informasi kepada negara lain terkait perdagangan, organisasi perusahaan, budaya, serta identitas ataupun keyakinan.
  • Masa Posindustrial, terdapat pergeseran dalam pekerjaan, keterampilan, investasi serta produksi barang-barang material yang dapat diperoleh dari media baru.

Maksud dari frasa new adalah sebuah kebaharuan untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu media baru menggandeng teknologi. Media baru menjadi media yang lebih interaktif dengan memberikan peran kepada khalayak tidak hanya sebagai konsumen namun juga sebagai produsen. Konten-konten dapat dengan leluasa diciptakan oleh khalayak, prosesnya juga tidak hanya satu arah seperti media konvensional.

Dengan media baru yang lebih interaktif terhadap khalayak, konten buatan pengguna pun mulai berkembang pesat. Contoh media yang digunakan oleh khalayak:

  • Computer Mediated Communication (email, chat room, avatar, world wide web, blogs)
  • New Ways of Distributing and Consuming (World Wide Web, CD, DVD, Podcast, Computer Games)
  • Virtual Realities (Simulation)
  • Whole Range of Transformation and Dislocations of Established Media (Photography, Animation, Television, Journalism, Film, Cinema)

Pergeseran media konvensional menjadi media baru membuat khalayak memiliki pilihan untuk minatnya masing-masing. Kebaruan tersebut membuat masyarakat tertarik terhadap manfaat yang ditawarkan oleh media baru. Pengaruh jaringan yang luas serta dapat melampaui ruang dan waktu adalah kebutuhan bagi masyarakat di era sekarang. Berikut ini adalah karakteristik dari media baru:

  • Digital: Data yang diperoleh oleh media baru diproses oleh sistem dan dirubah menjadi kode angka tertentu. Data tersebut dapat menjadi foto, teks, maupun video.
  • Interaktivitas: Hal pembeda dari media konvensional adalah interaksi yang lebih banyak terjadi di dalam new media. Jika dahulu media konvensional hanya berjalan satu arah, saat ini khalayak dapat memberikan interaksi lebih, bahkan menciptakan konten tertentu.
  • Hypertextual: Merupakan fitur yang dapat memudahkan pengguna untuk menemukan informasi.
  • Networked: Jaringan yang dibentuk oleh new media sehingga khalayak dari seluruh dunia dapat saling berhubungan dan berbagi informasi.
  • Virtual: New media memberikan pengalaman melalui teknologi-teknologi yang dapat dinikmati baik secara visual maupun audiovisual.
  • Simulated: Merupakan pelengkap dari karakteristik virtual, karena pengalaman visual ataupun audiovisual dapat disimulasikan seolah-olah seperti nyata.

Masyarakat yang hidup di era informasi merupakan bagian dari new media, tidak dapat dipungkiri bahwa kita terikat dengan jaringan yang telah dibentuk oleh media baru. Pengaruh baik dan buruk pun tidak bisa dihindari, namun ketika teknologi dapat dimanfaatkan dengan bijak oleh penggunanya, maka masyarakat akan memiliki sumber edukasi selain cara formal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun