Mohon tunggu...
Rayi Andrika Wahdini
Rayi Andrika Wahdini Mohon Tunggu... -

mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya Menahan Buang Air Kecil

6 Januari 2014   17:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Musim hujan masih belum berakhir, cuaca yang dingin, angin yang banyak membuat kita bolak-balik ke kamar mandi. Akibat terlalu sering membuang air kecil kita jadi malas untuk bolak-balik ke kamar mandi, termasuk juga saya..hihihi Buang air kecil sendiri tidak mengenal situasi, terkadang pada saat ada kepentingan, saat-saat menunggu, dan tidak terkadang pada saat situasi apa saja. Rasanya tidak ingin melewatkna hal-hal yang sedang kita lakukan. Karena alasan itu, kita sering menahannya sampai acara itu selesai atau sampai kita menemukan toilet.  Terkadang kita tidak konsen untuk berpikir dan kurang percaya diri jika terus menahan air kecil.

Menahan kencing bukan hanya orang dewasa, tetapi anak-anak juga terkadang menahannya ketika sedang asyik bermain dengan teman-temannya, dia tidak ingin melewatkan aktivitasnya.

Ketika seorang yang menahan air kecil, maka kandungan kemih akan merenggang. Hal ini membuat pompa kemih tidak berfungsi dengan baik. Sehingga banyak orang yang menahan air kecil baru selesai di keluarkan, kemudian akan timbul kembali rasa buang air kecil itu terus-terusan.

Tapi tahukah, hal semacam ini akan berdampak buruk bagi kesehatan. Kejadian seperti ini akan fatal, dan sangat merugikan kita. Untuk mengetahui lebih lanjut dampak akibat menahan air kecil, simaklah lebih lengkap nya.

1.Penyumbatan ureter ginjal

Penyumbatan ini terjadi karena urin yang berisi limbah makanan tak langsung kita keluarkan. Dr Hasyim Kasim SpPD-KGH dalam akunnya fajar.co.id menerangkan bahwa peristiwa ini di ibaratkan seperti saluran air yang tidak di keluarkan secara ruytin, maka kotorannya akan membuat saluran tersumbat. Kotoran yang menumpuk itu juga akan menimbulkan pembusukan dan infeksi di saluran ginjal.

2.Infeksi ginjal

Ketika kita menahan air kecil, hingga menhannya sampai berjam-jam, tentu jumlah kuman akan banyak. Sehinggan akan menimbulkan kuman tersebutakan naik ke arah ginjal. Hal ini akan menyebabkan terjadinya infeksi pada ginjal. Dan bahaya nya sangat buruk bagi tubuh kita.

3.Infeksi saluran kemih

Penyakit ini adalah penyakit saluran kemih yang di lalui oleh urin. Saat urin akan melewati saluran kemih maka sasaluran yang di laluinya akan berurutan sebagaimana posisi dari atas ke bawah, ginjal, ureter, vesika urinaria ( kantung kemih) dan uretra.

Seperti yang kita ketahui ginjal adalah oragan yang menyaring sisa metabolisme saluran darah, mengatur keseimbangan dan membentuk pembentukan hormon. Biasanya sakit yang timbul dari penderita penyakit ini ada di daeran atas tulang kemaluan, bagian bawah perut dalam dunia medis disebut dengan ‘regio hypogastrica.

Jika kita merasa sakit dibawah perut (anyang-anyangan) yang kita rasakan seperti ingin buang air kecil, tetapi tidak lancar dan hanya sedikit. Perlu di curigai penyakit infeksi saluran kemih. Apalagi jika berdasarkan pemeriksaan dokter dan hasil laboratoriunm pada urin ditemukan kadar leukosit yang tinggi dalam urin melebihi batas norma 4.1-10.9 dengan satuan 109/L. Bisa di diagnosa terjangkir infeksi saluran kemih.

Untuk mengatasi hal ini kita lihat dulu penyebab tingkatan penyakit ini. bila terlalu sering menahan kencing, dan infeksi hanya terjadi di kantung kemih, maka untuk mengatasinya hanya cukup dengan minum obat yang di anjurkan dokter. Selain itu, anak-anak juga di anjurkan untuk minum air putih agar mengeluarkan air kecilnya juga lebih lancar.

Untuk menghindari penyakit seperti ini pada anak-anak, sebaiknya para orang tua harus lebih memperhatikan kebersihan, terutama kebersihan pada organ kelamin nya.

Sumber bacaan : http://dedymeliala.blogspot.com/2012/04/akibat-sering-menahan-buang-air-kecil.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun