Sejumlah daerah di provinsi DIY mengklaim adanya penurunan jumlah wisatawan pada periode libur lebaran tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Kasi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, dikutip IDN Times Jogja, menyebutkan bahwa angka rata-rata wisatawan ke Bantul pada momen libur lebaran tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 10 hingga 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada kabupaten Kulon Progo. Dilansir Tribun Jogja, Dinas Pariwisata Kulon Progo mencatat adanya penurunan jumlah wisatawan dari tahun sebelumnya yang semula berada pada angka 145.193, merosot menjadi 100.166.
Meskipun proses penghitungan yang mencakup keseluruhan kabupaten/kota di Provinsi DIY masih terus berlangsung, Plh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Anita Verawati, menjelaskan kemungkinan adanya penurunan jumlah wisatawan dibandingkan periode liburan lebaran tahun lalu sebagaimana dilansir Pandangan Jogja. Situasi ini kurang sesuai dengan perkiraan Dinas Pariwisata DIY yang memprediksi akan adanya kenaikan jumlah wisatawan. Dikutip Antaranews, pada libur lebaran tahun 2024, Dinas Pariwisata DIY memprediksi akan ada 1,5 hingga 2 juta wisatawan yang melancong ke DIY. Sebagai perbandingan dengan jumlah pada tahun sebelumnya, Dinas Pariwisata DIY mencatat ada 1.655.814 wisatawan yang berkunjung ke DIY saat libur lebaran tahun 2023, seperti dikutip dari Kompas.com.
"Walaupun masih lebih ramai lebaran tahun kemarin, alhamdulillah penjualan naik 2 kali lipat dari hari biasanya," kata salah satu tenant fashion yang berada di lantai 1 Teras Malioboro.
Selain fashion, aneka suvenir seperti aksesori hingga batu akik turut diburu oleh wisatawan. Pak Kadir, salah satu tenant batu akik di lantai 2 Teras Malioboro 1 mengaku bahwa pembelinya didominasi oleh para wisatawan dari daerah jauh. "Biasanya yang beli asalnya dari luar Jawa, seperti Kalimantan atau Bali," jelas Pak Kadir.
Bakpia khas Jogja juga menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan yang hendak mencari oleh-oleh untuk orang tersayang. Hal tersebut diungkap oleh tenant yang berjualan di lantai 3. Â "Waktu puasa dan lebaran tutup, tapi begitu buka pas lebaran hari ketiga langsung ramai pengunjung," sebut salah satu tenant yang berjualan bakpia di lantai 3 Teras Malioboro 1.
Kami juga berkesempatan untuk mewawancara secara acak beberapa pengunjung Teras Malioboro 1 yang berasal dari berbagai daerah, seperti Malang, Bandung hingga Kalimantan. Salah satu keunggulan dari Teras Malioboro 1 yang kompak diakui oleh pengunjung adalah kelengkapan barang yang ditawarkan. "Dibandingkan kota lain, oleh-olehnya termasuk komplet. Saya cari sesuatu di sini pasti dapat," ucap pengunjung dari Bandung.
Tak hanya kelengkapan barang, pengunjung Teras Malioboro 1 juga puas dengan pelayanan Teras Malioboro 1 yang ramah serta fasilitasnya yang baik. "Pelayanan di sini sangat ramah, orang-orangnya baik. Tempatnya indah dan bersih, fasilitasnya juga udah sip," jelas pengunjung dari Kalimantan.
Ketika salah satu pengunjung dari Malang ditanya mengenai kesan setelah berkunjung ke Teras Malioboro 1, ia memberikan isyarat yang berkaitan dengan kata "rindu". "Teras Malioboro 1 ini ngangenin, bikin saya pengin ke sini lagi," kata pengunjung asal Malang tersebut.
