Mohon tunggu...
Rayhan Raka Prasada
Rayhan Raka Prasada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka main game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Kabupaten Probolinggo yang Dapat Mendorong Ekonomi Daerah

3 September 2023   14:54 Diperbarui: 3 September 2023   15:08 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki sejarah panjang yang bermula dari masa kolonial Belanda. Pada zaman kolonial Belanda, wilayah Probolinggo awalnya merupakan bagian dari daerah Jember. Pada tahun 1743, wilayah ini menjadi wilayah pemerintahan kerajaan (kadipaten) dengan nama "Kabupaten Probolinggo". Pada zaman kolonial Belanda, wilayah Probolinggo memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada abad ke-16, wilayah Probolinggo merupakan bagian dari Kerajaan Blambangan, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berpusat di bagian timur Jawa. Kerajaan Blambangan merupakan salah satu kerajaan besar pada masanya dan memiliki pengaruh yang signifikan di wilayah sekitarnya.
Pada abad ke-17, Belanda mulai melakukan penetrasi dan ekspansi ke Jawa Timur. Pada tahun 1776, Belanda mendirikan pos dagang di Probolinggo sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengendalikan perdagangan dan sumber daya di wilayah tersebut. Pada tahun 1743, Belanda mengakui Kadipaten Probolinggo sebagai wilayah administratif yang terpisah dari Kerajaan Blambangan. Kadipaten Probolinggo awalnya mencakup wilayah yang lebih luas daripada wilayah kabupaten modern yang dikenal saat ini. Pada masa pemerintahan Belanda, wilayah Probolinggo dikenal sebagai daerah yang subur dan cocok untuk pertanian serta perkebunan. Beberapa tanaman komersial seperti kopi, tebu, dan tembakau ditanam di wilayah ini, dan hal ini berdampak pada perkembangan ekonomi setempat. Pemerintahan Belanda juga melakukan pembangunan infrastruktur di Probolinggo, termasuk pembangunan jalan, pelabuhan, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Ini membantu meningkatkan konektivitas wilayah dan memperluas akses ke perdagangan.
. Pada awal abad ke-20, wilayah Probolinggo masih merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kabupaten Pasuruan. Meskipun demikian, bertumbuhnya ekonomi dan jumlah penduduk setempat mulai menciptakan kebutuhan akan administrasi yang lebih efektif dan pemerintahan yang lebih terfokus. Selama masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Probolinggo ikut berkontribusi dalam upaya meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Seiring dengan proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Probolinggo pun secara resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, wilayah administratif Probolinggo mengalami perubahan melalui pemekaran dan restrukturisasi. Hal ini berdampak pada perubahan batas wilayah, struktur pemerintahan, dan dinamika sosial di wilayah tersebut. Pada tanggal 14 Oktober 1950, tonggak bersejarah terjadi dengan resminya pendirian Kabupaten Probolinggo menjadi daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur.
Langkah ini merupakan hasil dari upaya pemekaran dari Kabupaten Pasuruan, yang bertujuan untuk membentuk entitas administratif yang lebih mandiri dan terfokus. Pemekaran ini diinisiasi oleh pemahaman akan kebutuhan mengelola dan mengarahkan perkembangan wilayah secara lebih efektif, mengingat pertumbuhan ekonomi, populasi, dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Dengan terbentuknya Kabupaten Probolinggo, pemerintahan setempat dapat lebih fokus dalam mengarahkan pembangunan, pelayanan publik, dan pengelolaan sumber daya alam. Sejak saat itu, Probolinggo secara resmi mengambil peran sebagai sebuah wilayah administratif yang memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya.
Sejak saat itu, Probolinggo terus mengalami perkembangan yang signifikan di berbagai bidang. Pemerintahan setempat giat mengembangkan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan penduduk. Potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Probolinggo, terutama keindahan Gunung Bromo yang mendunia, turut memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal dengan menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Perkembangan modern tidak hanya terjadi dalam bidang pariwisata, melainkan juga dalam sektor perdagangan dan industri. Probolinggo terus tumbuh menjadi pusat perdagangan dan jasa di wilayah sekitarnya, sementara pendidikan dan fasilitas kesehatan terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin berkembang. Dengan kombinasi potensi alam dan upaya pembangunan yang terarah, Kabupaten Probolinggo terus melangkah maju sebagai bagian integral dari pembangunan nasional Indonesia.

 Perekonomian Kabupaten Probolinggo ditopang oleh beberapa sektor seperti industri, pariwisata, pertanian, peternakan, pertambangan, kuliner dan lain lain.Salah satu yang mungkin dikenal oleh khalayak umum adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah kawasan pegunungan di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman yang bentangan barat-timurnya sekitar 20-30 kilometer dan utara-selatannya sekitar 40 km ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha. Di kawasan ini terdapat kaldera lautan pasir yang luasnya 6290 ha. Batas kaldera lautan pasir itu berupa dinding terjal, yang ketinggiannya antara 200-700 meter.

Di sektor pariwisata kabupaten Probolinggo memiliki beberapa tempat yang direkomendasikan yaitu Cagar Alam Pegunungan Argopuro, Danau Taman Hidup, Air Terjun Madakaripura, dan Candi Jabung. Danau taman hidup berada dilembah Gunung Argopuro yang puncaknya memiliki ketinggian 30888Mdpl. Danau Taman Hidup ini memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan tempat favorit Dewi Rengganis Putri dari kerajaan Majapahit. Jalur menuju danau ini tanpa ke puncak Argopuro, kita bisa memulai start dari desa Bermi, kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo dengan berjalan kaki kurang lebih 6 jam. Wisata ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang suka hiking, atau suka dengan hal hal yang menantang. Para wisatawan juga dapat mendirikan tenda di tepi danau apabila ingin menginap. Danau ini sangat cocok untuk mereka yang menginginkan suasana yang tenang dan damai. Lokasi Danau Taman Hidup di Dusun Selatan, Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Dan Air Terjun Madakaripura adalah air terjun yang berlokasi di Kabupaten Probolinggo.Air terjun ini memiliki pesona yang tak terbantahkan. Tidak hanya memberikan pesona alam yang indah, ada mitos yang mengatakan kalau air terjun ini adalah tempat bertapanya Pati Gadjah Mada.Salah satu pesona yang ditawarkan air terjun ini adalah tinggi tebingnya 200 meter dan air terjunnya dikelilingi tebing beebrntuk melingkar, sekilas seperti gelas yang menjulang tinggi.
Di sektor pertambangan Kabupaten Probolinggo sendiri ada pertambangan gas bumi terbesar di Jawa Timur yang terdapat di kawasan pegunungan Hyang/ pegunungan Argopuro.
Di sektor industri Kabupaten Probolinggo sendiri ada beberapa aspek seperti industri konvensi di Tongas, indutri kerajinan meubel di Tongas dan Dringu.
 Di sektor perikanan Kabupaten Probolinggo memiliki beberapa wilayah yang menekuni sektor tersebut. Contohnya kawasan perikanan darat (perikanan kolam dan keramba di Kecamatan Paiton, Krakasan, Pajarakan, Gending, Dringu, Tongas dan Sumberasih). Potensi kawasan perikanan laut di Kecamatan Paiton, Krakasan, Pajarakan, Gending, Dringu, Tongas, Sumberasih.
Kabupaten Probolinggo juga penghasil kopi, aren, asem, cengkeh, lada, kapuk randu, jambu mente, pinang dan masih banyak lagi yang ada di Kabupaten Probolinggo.
 Kabupaten Probolinggo memiliki banyak potensi/aspek yang dapat mendorong kemajuan ekonomi dari Kabupaten Probolinggo tersebut, entah dari sektor pariwisata,industri,perikanan,pertanian dan pertambangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun