Mohon tunggu...
M RayhanHanif
M RayhanHanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Hubungan Internasional Universitas Jember

Berusaha untuk menjadi penulis dan menganalisis fenomena sosial ekonomi politik. Namun ini bukan hal yang sederhana... But.. why don't we give a try ?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mixue-isasi dan Jebakan Batman Tiongkok

4 Maret 2023   20:44 Diperbarui: 4 Maret 2023   20:54 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penetapan harga yang rendah juga tidak terlepas dari terpenuhinya aspek efektivitas dan efisiensi. Mixue mampu mengeluarkan biaya yang sangat murah karena semua biaya produksi dipegang sepenuhnya oleh pihak Mixue itu sendiri. Mixue juga tidak menetapkan harga yang mahal, dan peraturan yang tidak terlalu ketat dalam pembelian franchise, maka tak heran jika Mixue dapat mengembangkan bisnisnya dengan sangat cepat. Dikutip dari CNBC Indonesia, biaya franchise Mixue berbeda-beda. Tetapi, calon pemilik hanya perlu menyiapkan modal awal sebesar Rp. 700 juta hingga Rp. 900 juta untuk seluruh biaya investasi dan bangunan. Disamping biaya Franchise yang murah. Mixue juga dapat menghasilkan keuntungan yang tidak main-main. Pernyataan ini juga dikonfirmasi oleh tim Franchise Mixue Indonesia bahwa profit bersih toko 100% sepenuhnya dimiliki pemilik sendiri. Rata-rata omset yang dihasilkan yaitu sekitar 200-500 juta, dengan laba bersih sekitar 40%. Maka dapat dikatakan estimasi modal awal akan kembali dalam waktu singkat yaitu antara 10-18 bulan saja.

Meskipun kompetitor seperti McDonalds memiliki biaya franchise yang sedikit lebih murah dari Mixue yaitu sebesar US$ 45.000 atau sekitar Rp 668 juta, tetapi penjualan yang mahal dan aturan Franchise McDonalds yang rumit tentu membuat masyarakat berpikir dua kali. Namun demikian, ternyata ekspansi Mixue ini juga membawa malapetaka bagi Indonesia. Meski dibaliknya Mixue memberikan keuntungan yang menggiurkan bagi perekonomian, lantas apakah Mixue ini sebenarnya merupakan strategi jebakan batman ala Tiongkok ?

Mixue, Jebakan Batman Tiongkok  ?

Jebakan Batman dapat diartikan sebagai situasi seseorang masuk ke suatu perangkap yang disebabkan oleh tindakan yang kurang berhati-hati. Jebakan Batman mengandung frasa "Batman" didalamnya karena dalam kisahnya tokoh Batman digambarkan sebagai tokoh yang mudah terkena tipuan dan masuk ke jebakan Joker (Musuh utama Batman). Oleh karena itu dalam konteks Mixue, strategi marketing Tiongkok yang dikemas dengan sangat "apik" secara tidak langsung dapat membawa perilaku masyarakat "terperangkap" ke dalam jebakan Tiongkok itu sendiri. Meskipun Tiongkok memberikan kemudahan dan efisiensi melalui Franchise Mixue, namun hal ini dapat menyebabkan ketimpangan di dalam sisi perekonomian lokal (UMKM) dengan kacamata ekonomi politik.

UMKM menjadi kalah saing dengan produk asing, seperti efisiensi, efektivitas dan strategi bisnis yang tidak se-unggul Mixue. Meskipun berdasarkan survei UMKM Indonesia memberikan kontribusi sebesar 60,5% kepada PDB Indonesia, namun kenyataannya kebanyakan UMKM tidak mampu bertahan dan berkembang sebesar dan sesukses Mixue. Hal ini disebabkan karena Indonesia kurang memiliki pengetahuan yang cukup terkait produktivitas ekonomi bisnis, dan strategi marketing yang baik. Argumentasi penulis berkorelasi dengan pernyataan dari Bapak Aditya Wardhono dkk melalui tulisannya tentang Rethinking of Development of Worker Co-operatives in Indonesia. Melalui tulisannya, Bapak Aditya menjelaskan bahwa era globalisasi membuat berbagai bisnis / profesi masyarakat Indonesia terancam oleh masuknya pendatang dari luar negeri yang memiliki sumberdaya yang lebih mampu dan professional. Maka dari itu, tentu hal ini sangat penting untuk menjadi fokus utama pemerintah dalam menunjang program pelatihan kepada para pelaku usaha lokal, agar bisa meningkatkan peluang yang maksimal di perdagangan internasional. Tidak hanya itu, selain menunjang kreativitas, pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan keunggulan komparatif, dan memberikan kontribusi besar untuk mencapai kesejahteraan ekonomi politik Indonesia.

Maka dari itu, sekiranya Indonesia bisa bersaing dengan produk-produk asing seperti Mixue, maka Indonesia dapat memaksimalkan peluangnya di era liberalisasi ekonomi  ini. Namun Mixue-isasi sebenarnya membuat Indonesia justru menjadi korban dari liberalisasi ekonomi, karena banyak sekali masyarakat yang terjerumus ke dalam "jebakan Batman" untuk membeli Franchise Mixue  dari Tiongkok. Dr. Mochtar Mas'oed dalam bukunya yang berjudul Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan menjelaskan bahwa liberalisasi akan selalu menguntungkan "si kuat," dan merugikan "si lemah." Keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Mixue akan membuat bisnis lokal runtuh. Alih-alih memanfaatkan peluang untuk memaksimalkan perekonomian lokal, namun masyarakat justru bergantung pada produk asing.

Daftar Pustaka

CerdasBelanja. (2023). Terjawab! Ini 4 Penyebab Gerai Es Krim Mixue Laris Diburu Pembeli https://cerdasbelanja.grid.id/read/523643311/terjawab-ini-4-penyebab-gerai-es-krim-mixue-laris-diburu-pembeli?page=all

CNBC (2023). Pantesan Harganya Murah, Ternyata Ini Rahasia Bisnis Mixue https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230104182558-33-402849/pantesan-harganya-murah-ternyata-ini-rahasia-bisnis-mixue

CNBC (2022). Modal Awal Pinjam Nenek, Sekarang Mixue Untung 23,1 Trilliun! https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20221229170724-33-401254/modal-awal-pinjam-nenek-sekarang-mixue-untung-rp23-triliun#:~:text=Menurut%20laporan%20Nikkei%20Asia%2C%20pada,IPO)%20di%20Bursa%20Efek%20Shenzhen. 

Detik (2023). Ada di Setiap Belokan, Mixue Punya Gerai Terbanyak Ke - 5 di Dunia. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6512119/ada-di-setiap-belokan-mixue-punya-gerai-terbanyak-ke-5-di-dunia  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun