Semarang (31/07/2022) Tanaman masyarakat di rumah maupun taman pasti menginginkan kesuburan agar dapat tumbuh dengan baik. Salah satu caranya dengan memperhatikan penyiraman tanaman serta penyiraman vitamin pada tumbuhan.Â
Akan tetapi kesadaran masyarakat mengenai penyiraman tanaman masih kurang dikarenakan kesibukan dan juga tidak teringat untuk melakukan penyiraman tanaman.
Tanaman yang kekurangan air akan mengalami dehidrasi yang akan menyebabkan tanaman tersebut layu atau mati. Waktu terbaik untuk menyiram tanaman yakni saat pagi hari, karena akan memberi waktu tanaman waktu untuk mengering sebelum malam hari.
Selain penyiraman dilakukan di pagi hari, metode penyiraman secara berkala dapat membuat tanaman juga subur. Selain itu juga metode penyiraman secara berkala dapat membuat air menjadi lebih hemat.
Metode penyiraman secara berkala salah satunya dapat dilakukan dengan cara metode irigasi tetes. Irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor.
Â
Irigasi tetes telah digunakan sejak zaman dahulu dengan mengisi pot tanah liat yang terkubur dengan air, yang pelan-pelan merambat ke rumput. Akan tetapi, saat ini metode tersebut sudah sangat jarang ditemukan. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait alat ini.
Padahal harga pembuatan alat ini tergolong sangat murah dan juga sangat efisien. Harga satu pipa irigasi tetes hanya berkisar seribu rupiah.Â
Oleh karena itu, mahasiswa universitas diponegoro membuat alat ini dari pipa corong dan botol plastik bekas serta memberikan edukasi ke ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Bangetayu Wetan. Edukasi penggunaan alat irigasi tetes diharapkan dapat membantu masyarakat dalam merawat tanaman dengan baik dan dapat menghemat waktu masyarakat.
Setelah diadakan edukasi di kelurahan bangetayu wetan, masyarakat semakin antusias untuk merawat tanaman dan membuat alat irigasi tetes. "Saya sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN Universitas Diponegoro karena program yang diberikan sangat membantu untuk merawat tanaman di rumah" ucap salah satu ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Bangetayu Wetan"