Salah satu dasar dari ilmu ekonomi mikro adalah analisis mengenai permintaan dan penawaran terhadap suatu produk. Dalam konteks rumah tangga, individu dihadapkan dengan kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Salah satu contoh adalah ketika individu pada rumah tangga yang berlaku sebagai konsumen, mereka mungkin dihadapkan dengan pilihan untuk berbelanja di antara dua warung tetangga yang bersebelahan. Situasi ini dapat menjadi dilema bagi konsumen, terutama jika mereka mengenal baik kedua warung tersebut karena mengenali sebagai tetangga. Hal ini dapat menyebabkan konsumen merasa ragu karena memilih berbelanja di satu tempat mungkin dapat menyebabkan ketersinggungan di tempat yang lain.
Salah satu teori perilaku konsumen, Budget Constraint memiliki pengertian pembatasan finansial yang dihadapi oleh konsumen, mencakup kombinasi barang dan jasa yang dapat mereka beli dengan harga dan pendapatan yang terbatas. Dalam konteks berbelanja di dua warung tetangga, konsumen harus mempertimbangkan keterbatasan sumber daya finansial mereka sebelum membuat keputusan pembelian. Teori ini membantu dalam memahami cara konsumen membuat keputusan pembelian yang optimal. Dengan memahami Budget Constraint, konsumen dapat membuat pilihan yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka, mungkin dapat mengabaikan keterikatan sosial dan emosional. Sehingga meskipun jarak warung yang dituju mungkin agak jauh dibanding dengan yang lainnya, keputusan konsumen tetap terfokus pada bagaimana memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H