Mohon tunggu...
Rayhana Syahidah
Rayhana Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Menulis seputar isu internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Corporate Social Responbility (CSR) sebagai Instrumen Diplomasi Bisnis PT Pertamina

10 Juni 2023   20:43 Diperbarui: 10 Juni 2023   20:46 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara/Dedhez Anggara

Pada saat ini, banyak yang berbicara dan melakukan tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dimana perusahaan yang memiliki citra yang baik dan peduli lingkungan biasanya dikaitkan dengan CSR. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme alami sebuah perusahaan untuk membersihkan keuntungan besar yang diperoleh. Dikatakan sebagai mekanisme alami karena CSR adalah hasil dari keputusan dan kegiatan perusahaan. Karena itu, perusahaan bertanggung jawab untuk meningkatkan keadaan masyarakat yang terkena dampak tersebut.

CSR adalah komitmen berkelanjutan perusahaan untuk bertanggung jawab secara finansial, legal, etis, dan sukarela atas dampak kegiatan ekonominya terhadap masyarakat dan lingkungan, dan untuk secara proaktif berupaya mencegah kegiatan ekonomi perusahaan menimbulkan dampak yang merugikan atau risiko bagi orang-orang. harus melindungi lingkungan dan meningkatkan kualitas sosial dan lingkungan para pemangku kepentingannya. 

Dalam dunia bisnis kontemporer, elemen CSR juga dikenal sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, menjadi semakin penting. Perusahaan saat ini diharapkan untuk lebih dari sekadar memaksimalkan keuntungan finansial; mereka juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari operasi mereka. Dalam diplomasi bisnis, CSR telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk menciptakan hubungan yang kuat antara perusahaan dan komunitas lokal serta pemerintah di negara tempat mereka beroperasi.

Corporate Social Responsibility (CSR) sangat erat kaitannya dengan diplomasi bisnis. Dengan melaksanakan program CSR secara bertanggung jawab, perusahaan dapat membangun citra positif di mata masyarakat dan pemerintah di negara tempatnya beroperasi. Hal ini dapat membantu menciptakan persepsi yang baik terhadap perusahaan dan mendukung upaya diplomasi bisnis dengan mendapatkan kepercayaan dan dukungan. Melalui inisiatif CSR, perusahaan dapat bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menemukan solusi atas masalah sosial dan lingkungan. Kemitraan ini dapat meningkatkan diplomasi bisnis dengan membantu membangun hubungan yang saling menguntungkan dan meningkatkan kepercayaan antara bisnis dan pemangku kepentingan. 

Secara umum, CSR dan diplomasi bisnis memiliki keterkaitan yang erat karena keduanya bertujuan untuk menciptakan dampak positif dan hubungan yang baik antara bisnis, masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Melalui pelaksanaan program CSR yang efektif, perusahaan dapat memperkuat diplomasi bisnis dengan membangun citra positif, hubungan yang harmonis, dan kemitraan yang langgeng. 

Salah satu perusahaan yang berkomitmen terhadap program CSR adalah Pertamina. Perusahaan terus berkembang terus mengakselerasi pengembangan potensi masyarakat dan lingkungan sekitar. Perusahaan menyadari pentingnya pencapaian tujuan secara harmonis dan bertanggung jawab terhadap lingkungan operasi dan masyarakat sekitar. Tanggung jawab ini dilaksanakan melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR), termasuk Program Bina Lingkungan. Program CSR bertujuan untuk menciptakan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan perlindungan lingkungan, terutama untuk mengembangkan pandangan masyarakat tentang perlindungan lingkungan sekitar. 

Dengan fokus pada PT Pertamina, perusahaan energi terbesar di Indonesia, CSR memainkan peran penting sebagai alat diplomasi bisnis. PT Pertamina bukan hanya perusahaan yang sukses secara ekonomi, tetapi juga perusahaan yang memiliki komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pertamina telah membangun hubungan yang baik dengan masyarakat lokal dan mendapatkan dukungan pemerintah melalui inisiatif CSRnya. CSR Pertamina bersifat wajib karena selama ini Pertamina masih bergerak di bidang sumber daya alam. Masyarakat sudah mulai mendorong perusahaan untuk mengeksploitasi sumber daya alam. Tanpa timbal balik tanah, itu bisa menjadi masalah bagi perusahaan. 

Dalam hal CSR, Pertamina mencakup beberapa hal-hal yaitu, berkomitmen pada tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dapat membantu pertumbuhan perusahaan dengan memberikan nilai tambah kepada para stakeholder; dan menjalankan tanggung jawab perusahaan dan kepedulian sosial dalam membangun masyarakat secara berkelanjutan.  Terdapat beberapa komitmen strategis Pertamina, yang pertama adalah memberdayakan masyarakat yang berkelanjutan dengan pendidikan perubahan tingkah laku, penyuluhan kesehatan dan keterampilan, dan pola pikir. Kedua, memiliki pemahaman tentang kelestarian lingkungan. Ketiga, berhubungan dengan strategi bisnis perusahaan, dan yang keempat dilaksanakan secara menyeluruh seperti menyediakan prasarana, perubahan perilaku, tata nilai, pola pikir, dan bekal untuk perubahan tingkah laku.

Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pertamina ini meliputi program Corporate Social Responsibility (CSR), program Bina Lingkungan (BL), dan Program Kemitraan (PK). Tujuan strategis dari kegiatan TJSL ini adalah untuk meningkatkan kredibilitas dan reputasi Pertamina dengan mengintegrasikan kegiatan TJSL ke dalam strategi bisnis. 

Beberapa strategi CSR yang diadopsi oleh pertamina yaitu, program pemberdayaan masyarakat dimana Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan. Program-program ini mencakup pendidikan, pengembangan usaha mikro, dan pelatihan keterampilan, dan membantu masyarakat lokal menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan sosial. Kemudian terdapat program perlindungan lingkungan dan penerapan praktik bisnis yang berkelanjutan dimana pertamina telah menerapkan berbagai program dan inisiatif untuk mengurangi dampak negatif lingkungan dari operasi mereka, seperti pengelolaan limbah, konservasi energi, dan pengembangan energi terbarukan. Selain itu, Pertamina juga berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur sosial di sekitar area operasionalnya. Ini termasuk pembangunan jalan, perumahan, fasilitas kesehatan, dan institusi pendidikan. Dengan membangun infrastruktur sosial ini, Pertamina membantu membangun komunitas lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kegiatan-kegiatan TJSL dilaksanakan di setiap unit kerja fungsi CSR Pertamina, termasuk pusat, unit operasi, dan anak perusahaan. Pertamina Foundation adalah organisasi di dalamnya yang melakukan berbagai kegiatan, terutama yang berkaitan dengan pendidikan. Pertamina melakukan kegiatan CSR berdasarkan asas orang, planet, dan keuntungan (3P). Tujuan utama operasi Pertamina adalah untuk mendukung pelestarian lingkungan, terutama bumi di masa mendatang, melalui produk dan jasa yang dikembangkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun