Mohon tunggu...
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO Mohon Tunggu... Operator - Electrode Production Coater at Hyundai Motor LG Energy Solution Indonesia

NIM : 41322110008 Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin Dosen : POLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Doktrin Arete untuk Tata Kelola Bisnis

29 Juni 2024   15:06 Diperbarui: 29 Juni 2024   15:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doktrin Arete adalah konsep yang mengakar dalam filsafat Yunani kuno, yang menekankan pada pencapaian keunggulan dan kebajikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam konteks bisnis. Arete dalam konteks ini merujuk pada pencapaian potensi tertinggi dan performa terbaik seseorang atau entitas, berdasarkan kebajikan dan moral yang tinggi. Dalam dunia bisnis modern, Dokrin Arete dapat diterapkan untuk mencapai performa terbaik dan integritas moral, memastikan bahwa perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga beroperasi dengan cara yang etis dan bertanggung jawab. Penerapan prinsip ini membantu perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan komersial dan tanggung jawab sosial, membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan, serta menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Arete dalam setiap aspek operasional, perusahaan dapat mencapai keunggulan yang sejati, bukan hanya dalam hal profitabilitas, tetapi juga dalam reputasi dan kontribusi sosialnya. 

Penjelasan Mendalam tentang Dokrin Arete dalam Tata Kelola Bisnis

Integritas

Integritas adalah kualitas yang mencerminkan konsistensi dan keteguhan moral serta prinsip etis dalam setiap tindakan dan keputusan. Dalam konteks bisnis, integritas berarti berkomitmen untuk menjalankan operasional perusahaan dengan cara yang benar dan etis, bahkan ketika tidak diawasi.

  1. Kejujuran dan Keterbukaan

    • Definisi: Kejujuran adalah landasan dari integritas. Ini berarti tidak ada penipuan, misrepresentasi, atau informasi yang menyesatkan dalam transaksi dengan pelanggan, karyawan, atau mitra bisnis. Keterbukaan berarti bersikap transparan dalam segala hal, termasuk komunikasi dan pelaporan keuangan.
    • Implementasi: Melakukan audit internal secara rutin, mengkomunikasikan hasil bisnis kepada pemangku kepentingan secara terbuka, dan menyediakan akses informasi yang relevan bagi karyawan dan pelanggan.
  2. Konsistensi Tindakan

    • Definisi: Tindakan yang konsisten berarti mematuhi prinsip dan nilai perusahaan secara terus-menerus, baik dalam kondisi yang menguntungkan maupun yang menantang.
    • Implementasi: Menetapkan dan mematuhi kebijakan yang konsisten di seluruh perusahaan, memastikan bahwa semua karyawan memahami dan menerapkan standar etis yang sama dalam pekerjaan mereka.
  3. Keandalan

    • Definisi: Keandalan adalah kemampuan untuk memenuhi janji dan komitmen yang telah dibuat kepada pemangku kepentingan.
    • Implementasi: Menetapkan target realistis, memberikan pelatihan kepada karyawan untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi standar yang ditetapkan, dan menjaga reputasi perusahaan sebagai entitas yang dapat dipercaya.
  4. Tanggung Jawab Pribadi

    • Definisi: Tanggung jawab pribadi berarti mengakui kesalahan, mengambil tindakan untuk memperbaikinya, dan belajar dari pengalaman tersebut.
    • Implementasi: Mendorong budaya perusahaan di mana karyawan merasa nyaman untuk melaporkan kesalahan tanpa takut akan hukuman, serta menyediakan mekanisme untuk menangani dan memperbaiki kesalahan tersebut.

Etika

Etika adalah kumpulan prinsip moral yang mengatur perilaku individu dan organisasi. Dalam bisnis, etika memastikan bahwa keputusan dan tindakan yang diambil sesuai dengan standar moral yang tinggi dan menghormati hak-hak semua pemangku kepentingan.

  1. Prinsip Etis dalam Keputusan Bisnis

    • Definisi: Mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip moral seperti keadilan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.
    • Implementasi: Melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan, mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan tersebut, dan menghindari tindakan yang dapat merugikan pihak lain.
  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun