Mohon tunggu...
MRayhan Alfikri
MRayhan Alfikri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Undergraduate Film and Television Student

Film Enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Seni

Semiotika dalam Film Ogtitel (2021)

27 Oktober 2022   17:21 Diperbarui: 27 Oktober 2022   17:29 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara umum, semiotika adalah ilmu tentang tanda. Terdapat berbagai macam pengertian tentang semiotika yang dirumuskan oleh para ahli semiotika, diantaranya adalah :

 

  • Ferdinand de Saussure menyatakan bahwa semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Sebagai sebuah ilmu, semiologi selalu dihubungkan dengan kata semiosis yaitu sebuah istilah yang digunakan dalam semiotika untuk merancang produksi dan interpretasi sebuah tanda.
  • Charles Sanders Peirce mendefinisikan semiologi ilmu umum tentang tanda (McQuail, 1987 : 181).
  • Roland Barthes menyatakan bahwa semiologi adalah tujuan untuk mengambil berbagai sistem tanda seperti substansi dan batasan, gambar-gambar, berbagai macam gesture, berbagai suara music, serta berbagai obyek, yang menyatu dalam system of significance.

 

Salah satu Film yang menurut saya memiliki banyak unsur semiotik adalah Ogtitel.Ogtitel merupakan karya film dari Pandaxx Production. Film ini di sutradarai oleh Vicky Firdaus atau lebih dikenal sebagai Creamypandaxx.Film ini mengangkat isu pengorbanan dalam sebuah hubungan dan juga arti dari kata merelakan.

 Di Awal film,Vicky Firdaus sebagai sutradara sudah menerapkan tanda dan penanda untuk menggambarkan cerita.di awal film langsung di munculkan ekspresi muka Jorel saat membuka matanya yang mengibaratkan bahwa ia tersadar/harus sadar akan sebuah keadaan.disambung dengan Jorel keluar rumah dan berlari keluar yang menggambarkan bahwa Jorel dan Zira secara sembunyi sembunyi keluar dari rumah dan berlari yang merepresentasikan kebebasan.Diperjalanan Jorel berpapasan dengan seseorang berbaju putih yang tidak terlalu di fokuskan dalam frame,namun setelah berpapasan ekspresi Jorel tampak kosong yang mengibaratkan akan sesuatu.

 

screenshot-382-635a5d64a65da872087255b2.png
screenshot-382-635a5d64a65da872087255b2.png
Dari segi Dialog,unsur semantik seperti Denotasi dan Konotosi pun bermunculan seperti penggunaan kata “Mereka”dalam doa Zira “mereka bisa tersadar bahwa aku sayang Jorel”.yang berarti Orang Tua Zira yang tidak setuju akan hubungan mereka dan kata “tersadar”menjadi pemantik dalam film bahwa sebenarnya siapa yang harus tersadar.
screenshot-381-635a5d49a65da8758326b182.png
screenshot-381-635a5d49a65da8758326b182.png
 

Dari Segi Visual,Unsur Pragmatis sangat ditekankan baik seperti Match cut pada adegan Jorel membuka mata & Transisi saat Jorel memeluk Zira,Unsur Sintatik seperti artistik boneka panda yang merupakan representamen dari sutradara vicky Firdaus yang akrab dikenal CreamyPandaxx.Warna digunakan dalam film pun warna warna yang berlawanan seperti merah – Biru yang menggambarkan ketidakcocokan antara Jorel dan Zira.

screenshot-379-635a5d56a65da87225603432.png
screenshot-379-635a5d56a65da87225603432.png
 

Lalu dari Musik yang digunakan pada akhir film,Lirik yang terfokus terdapat di “I have to let you go” berkaitan dengan film ini Ogtitel atau dibalik menjadi “let it go”

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun