Mohon tunggu...
Rayhan Ahmad
Rayhan Ahmad Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Orang biasa yang menghabiskan hidupnya didepan komputer tenggelam dalam permainanya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Fenomena Langka! Supermoon Terbesar Akan Terjadi Bersamaan dengan Gerhana Bulan Sebagian

17 September 2024   21:40 Diperbarui: 17 September 2024   21:44 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan September 2024, akan terjadi fenomena langit yang menakjubkan, yaitu Supermoon atau Bulan Purnama Super, yang disertai dengan Gerhana Bulan Sebagian (GBS). Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung pada 18 September 2024. Namun, Gerhana Bulan Sebagian tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia, karena hanya terlihat dari Amerika, Eropa, Afrika, sebagian wilayah Asia selatan, serta Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik.

Berdasarkan laporan BRIN, Supermoon di Indonesia akan mencapai puncaknya pada Rabu, 18 September 2024, pukul 09.34 WIB. Selama beberapa hari sebelum dan sesudahnya, Bulan akan tampak penuh di langit, mulai dari malam Selasa hingga Kamis pagi. Supermoon ini dikenal juga sebagai "Harvest Moon" atau "Corn Moon" karena terjadi mendekati Ekuinoks, yang membuat Bulan terlihat lebih besar dan lebih bercahaya dibandingkan biasanya.

Istilah "Supermoon" pertama kali diperkenalkan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979. Supermoon adalah fenomena Bulan Purnama atau Bulan Baru yang terjadi saat Bulan berada dalam 90% jarak terdekatnya dari Bumi, yang dikenal sebagai titik Perigee. Karena Bulan Baru tidak terlihat dari Bumi, perhatian utama diberikan pada Bulan Purnama Supermoon, yang merupakan Bulan Purnama terbesar dan paling terang sepanjang tahun.

Menurut BMKG, Supermoon akan mempengaruhi kondisi pasang maksimum air laut di Indonesia. Masyarakat di sekitar pesisir pantai diimbau untuk waspada terhadap potensi peningkatan tinggi air laut. Fenomena ini terjadi karena orbit Bulan yang berbentuk elips, membuat jarak Bulan dengan Bumi bervariasi sepanjang siklus orbitnya. Supermoon terjadi ketika Bulan berada dalam fase purnama dan pada titik Perigee, atau titik terdekat dengan Bumi.

kesimpulannya, Supermoon pada 18 September 2024 akan menjadi momen langka dan memukau, meskipun Gerhana Bulan Sebagian tidak dapat disaksikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Bayangan di Jendela

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun