Mohon tunggu...
Rayhan Adiwira
Rayhan Adiwira Mohon Tunggu... Lainnya - Rayhan Adiwira (rere)

Pendidikan : SDN 12 PEJATEN BARAT SMP NEGERI 163 JAKARTA SMK NEGERI 37 JAKARTA >. 17 Y.O >. LIFE IS SIDE BY SIDE

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Televisi Masa Kini

5 Februari 2021   09:11 Diperbarui: 5 Februari 2021   09:33 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak pertama kali televisi dikembangkan oleh manusia, televisi mampu memberikan dampak bagi perkembangan informasi di kalangan masyarakat. Bahkan 21 November diperingati sebagai hari televisi sedunia. Namun, sama seperti teknologi lain televisi memiliki sisi positif dan negatif yang perlu diketahui. 

Oleh sebab itu, sebagai pengguna maupun pengelola seharusnya saling memiliki peran untuk menggali kebergunaan media tersebut. Salah satu nya dengan cara mengoptimalkan sisi positif yang ada.  Lantas, apakah kita sudah memanfaatkan televisi dengan baik?

Sebagai pengelola, pihak stasiun televisi seharusnya dapat menghadirkan program televisi yang mampu berkontribusi dalam mendukung perkembangan pengetahuan, informasi, dan penguatan moral bagi masyarakat. Namun, saat ini masih banyak program televisi yang kurang dalam mewujudkan hal tersebut. 

Beberapa program televisi hanya berfokus pada pemenuhan hiburan tanpa diimbangi dengan penyampaian pesan-pesan positif untuk membekali penonton. Contohnya adalah sinetron percintaan, kekerasan, dan talkshow gosip yang mulai menjadi panutan bagi remaja dan anak-anak dengan emosi yang belum stabil.

Selain itu, tayangan televisi sangat berpengaruh terhadap gaya hidup dan pola perilaku masyarakat, terutama anak-anak yang belum bisa memfiltrasi jenis tayangan yang cocok dengan usia mereka. Sebagai contoh, adegan kekerasan dalam sinetron dapat memicu pola perilaku remaja untuk melakukan tawuran. Tentunya, remaja juga akan menganggap bahwa hal tersebut lumrah untuk dilakukan.

Sebagai penonton, kita seharusnya bisa memilih tayangan apa saja yang bermanfaat dan yang kurang bermanfaat. Terdapat beberapa program televisi yang yang dapat kita pilih untuk menambah pengetahuan dan mnegembangkan kreativitas kita. Program tersebut diantaranya program memasak, karya kreatif, berita terkini, lokakarya motivasi dll. 

Selain itu, sebagai pengguna dengan usia yang mulai beranjak dewasa, kita seharusnya bisa mengkondisikan pemanfaatan televisi untuk anak-anak. Ketika melihat seorang anak yang menonton tayangan televisi  tidak ramah anak, maka kita seharusnya mengganti tayangan tersebut atau mematikan televisi untuk membuat sang anak jenuh. 

Acara dalam Televisi Masa Kini banyak sekali  yang menayangkan tentang percintaan khususnya. Pada masa remaja percintaan memanglah menjadi hal yang lumrah dalam proses pendewasaan seseorang. Tetapi, apakah kita hanya memandang sebelah mata kepada remaja? Apakah tidak mungkin anak-anak yang menonton acara tersebut? Tentulah mungkin, bahkan biasanya pun anak-anak sering mengikut orang tua nya dan kakak nya saat sedang menonton acara televisi. Acara televisi yang menurut saya kurang pantas ditayangkan untuk anak-anak : Ikatan Cinta (yang sedang buming), Dari Jendela SMP.

Dari dua contoh diatas kita bisa menggambarkan kedua tayangan tersebut dalam genre "percintaan" tentu saja ini kurang pantas untuk anak-anak yang seharusnya orangtua nya pun melarang menonton acara tersebut. Pada cerita "Dari Jendela SMP" itu saja sudah menceritakan anak SMP yang di duga hamil ini sih sangat disayangkan film yang begitu bagus tetapi dikemas dengan kurang bagus.

Akhirnya, semoga kita semua bisa mengambil sisi baiknya dalam semua acara televisi yang ditayangkan.

Tetap semangat, jaga kesehatan, dan jangan lupa 3M nya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun