Mohon tunggu...
Trolling Rayz
Trolling Rayz Mohon Tunggu... -

It’s not that I’m smarter than you, its just that you’re dumber than everyone else

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membuat Life-Size Bipedal Mobile Unit

28 Agustus 2010   14:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:38 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkin banyak dari anda yang bertanya-tanya "Apaan sih Bipedal Mobile Unit itu?". Bipedal Mobile Unit adalah unit kendaraan berkaki 2. Mungkin untuk mudahnya adalah robot-robot macam film kartun anak anak seperti Voltus, Goggle V, dst. Mereka merupakan kendaraan berkaki dua. Dapat digunakan untuk bertarung dan berperang didalam film. Contoh ekstrimnya seperti film "Transformers" tetapi sayangnya mereka bergerak secara otomatis dan tidak dikendalikan. Dalam ulasan saya kali ini saya ingin membahas mungkinkah manusia membuat Unit bipedal tersebut. Jawabnya mungkin, dan menurut SCIENCEPORTAL yang dijalankan oleh Japan Science and Technology Agency dibutuhkan uang sekitar USD 725 Juta untuk membangunnya. Tetapi kriteria robot seperti apa tentunya? Apabila anda pernah bermain videogame berjudul "FRONT MISSION" produksi SQUARENIX tentunya anda tidak asing dengan mobile unit yang disebut WANZER yang diambil dari bahasa jerman Wanderpanzer atau Tank Berjalan. Harga untuk replika manusia raksasa ini yang berdiri setinggi 12-15 meter dan berat seberat 43.4 metrik ton tidak termasuk dengan ongkos perakitan dan buruh dan infrastruktur untuk menunjang robot ini setelah siap dinaiki dan dijalankan.

Tidak seperti dalam gamenya, Wanzer yang dibuat ini hampir cuma dapat berjalan - tidak memiliki kemampuan untuk melakukan manuver manuver gesit atau persenjataan canggih seperti dalam gamenya. Supercomputer IBM Blue Gene akan berfungsi sebagai sistem komputer Wanzer (USD 1,5 juta tampak terdengar cukup menarik) dan gerakannya akan dibantu oleh 30 Motor raksasa 400KW (12 dikaki, 2 dipinggang, 14 ditangan, 2 dileher). Motor 400KW sangatlah kuat. Untuk perbandingan Kereta api supercepat di jepang atau Shinkansen Bullet Train menggunakan motor 300KW. Motor ini sendiri akan memerlukan biaya sekitar USD 7,8jt, tetapi untuk menjalankan mereka membutuhkan kekuatan mesin 7 helikopter Apache (satu helikopter bisa berharga USD 52jt) Walau USD 700juta tampak seperti jumlah uang yang sangat besar (lebih dari GDP Liberia, Grenada dan negara negara lain), tampaknya tidak semahal itu bila dibandingkan dengan mesin mesin raksasa lainnya. Tank militer berharga sekitar USD 4 -7jt satunya, pesawat penumpang komersial berharga sekitar USD 200-300jt, roket dapat menghabiskan biaya USD 100jt sekali meluncur, Pesawat tempur modern bisa berharga milyaran dolar USD, dan Kapal Induk pengangkut pesawat bisa berharga sekitar 5 milyar dollar US. Robot sebesar ini akan mengalami beberapa tantangan fisik, seperti berjalan tanpa menghancurkan permukaan pijakan dibawah kakinya. Ketika manusia berjalan, kita menekankan sekitar 1,5 kali berat badan kita dalam bentuk tekanan ke permukaan pijakan (dengan kaki kita) dengan setiap langkah. Ini akan menjadi masalah besar bagi replika manusia seberat 43 ton, yang dimana, mungkin membutuhkan kaki yang sangat lebar (untuk mendistribusikan tekanan dalam area yang luas) dan berjalan dengan sangat perlahan lahan. Tapi kalau dinosaurus bisa menemukan cara untuk melakukannya seharusnya robot raksasa juga gak akan mengalami masalah. Disamping itu, selama ini pengembangan robot dalam bentuk manusia tidak pernah diproduksi karena masalah keseimbangan. Manusia mempunyai sistem penjaga keseimbangan yang kompleks. Di dalam telinga kita terdapat suatu system yang bisa membuat seluruh badan merespon terhadap keseimbangan. Contoh apabila kita menutup mata dan mengangkat tangan kita keatas, kita bisa merasakan tangan kita ada diatas walau tanpa melihatnya. Itu disebabkan adanya sistem awareness tubuh. Konsepnya sama dengan berjalan, yaitu ketika kita melangkahkan kaki tanpa melihat kebawah. Kaki dilangkahkan bukan untuk bergerak maju menurut sistem saraf, melainkan menjaga agar muka kita tidak terjerembab ketanah. Sistem keseimbangan ini sangat kompleks tidak hanya bisa merasakan pergerakan horisontal seperti berjalan tetapi gerakan vertikal juga. Makanya kita bisa merasakan naik dan turun ketika berada di dalam lift. Bedanya dengan robot, logic untuk menjaga kesimbangan tidak sekompleks manusia, karena semakin kompleks semakin tidak efisien, sedangkan robot digunakan untuk mengefisienkan pekerjaan, jadi ketika mengubahnya sekompleks manusia tujuan pembuatan robot jadi rancu. Untuk sementara sistem keseimbangan robot itu diatur seperti kita berusaha menjaga sebuah tongkat untuk tetap berdiri tegak diatas ujung jari telunjuk kita. apa bila puncak tongkat bergerak kekiri maka kita ikuti jari kita kekiri agar tongkat tidak terjatuh, sesederhana itu. Jadi bisa dibayangkan bagaimana nanti gerakan langkah sebuah robot raksasa tersebut. Tetapi mungkin yang paling menjadikan tantangan adalah mencari pembiayaan untuk mesin raksasa berjalan yang tidak memiliki applikasi militer  atau praktis. Sumber  - Scienceportal - Why Sh*t happens - science of a really bad day.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun