Mohon tunggu...
Raya
Raya Mohon Tunggu... Freelancer

Raya Reflections: Life, Love, and Lessons

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saldo Tipis Jiwa Sultan

17 Maret 2025   04:19 Diperbarui: 17 Maret 2025   05:04 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/714805772140942325/

Ramadan selalu punya atmosfer yang beda. Bukan cuma karena langit sore yang lebih tenang menjelang maghrib, atau karena jalanan yang mulai ramai sama orang-orang cari takjil. Tapi juga karena ada sesuatu yang terasa lebih dalam, kita diajak berhenti sebentar dari ritme hidup yang biasa, untuk lihat sekitar dan lebih sadar soal makna berbagi.

Bulan ini memang identik dengan kebaikan. Banyak orang berlomba-lomba ngasih sedekah, bagi makanan, bantu yang butuh. Semua itu hal baik, tentu aja. Namun kadang, tanpa sadar, kita jadi merasa kalau berbagi itu cuma tentang uang atau barang. Padahal kenyataannya, berbagi itu luas banget maknanya. Nggak semua orang punya rezeki lebih secara materi, apalagi di tengah kondisi yang kadang nggak menentu. Berbagi bisa datang dalam bentuk yang jauh lebih sederhana, dan nggak kalah bermakna.

Berbagi Waktu, Karena Hadir Juga Nggak Semua Orang Mampu

Nggak semua orang butuh bantuan dalam bentuk uang. Kadang yang mereka cari cuma seseorang yang bisa dengerin, yang bisa duduk bareng tanpa buru-buru, yang bisa jadi tempat cerita tanpa harus selalu kasih solusi. Hal seperti itu nggak semua orang bisa kasih.

Waktu adalah salah satu hal paling berharga yang bisa kita bagi. Ketika kamu nyisihin waktu untuk bantu temen kamu yang lagi down, atau nemenin orang tua ngobrol sambil mereka nyiapin buka puasa, itu udah jadi bentuk berbagi yang nggak kalah penting dari ngasih bantuan materi. Nggak harus mewah, yang penting kamu hadir dan tulus.

Berbagi Tenaga, Karena Kebaikan Kadang Butuh Tangan untuk Jalan

Selain waktu, tenaga juga bisa jadi bentuk berbagi yang sederhana tapi berdampak besar. Ngebantuin tetangga angkat belanjaan, bantu panitia masjid beresin tikar tarawih, atau bantu adik kamu nyiapin tugas sekolah, itu semua bentuk kontribusi yang real.

Contoh lainnya, yang kadang juga luput dilihat sebagai bentuk kebaikan, adalah ketika kamu ngasih tempat duduk ke orang yang lebih butuh di angkutan umum. Mungkin itu cuma momen beberapa menit buat kamu, tapi buat orang yang udah capek berdiri atau punya kondisi khusus, itu bisa jadi pertolongan yang besar.

Sumber:  https://id.pinterest.com/pin/924082417291021321/
Sumber:  https://id.pinterest.com/pin/924082417291021321/
Hal-hal kecil kayak gini kadang nggak kelihatan, tapi justru sering jadi yang paling dibutuhin. Karena nggak semua orang punya tenaga, tapi kalau kamu punya kesempatan buat bantu, itu udah jadi keberkahan tersendiri. Nggak harus tunggu jadi orang hebat dulu buat bisa berguna.

Berbagi Senyuman, Karena Energi Positif Itu Menular

Kebaikan nggak harus selalu berbentuk aksi besar. Kadang senyuman hangat atau sapaan ringan aja udah cukup buat bikin hari orang lain jadi lebih baik. Kita nggak pernah tahu seberapa berat hari yang lagi dijalanin seseorang. Kalau dengan sikap kecil kita bisa bikin mereka merasa sedikit lebih ringan, kenapa nggak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun